Angin Puting Beliung Porak-Porandakan Sumedang, Puluhan Rumah Rusak dan Jaringan Listrik Terganggu

Hujan deras yang disertai angin puting beliung menerjang Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Jumat (18/4/2025) sore, menyebabkan kerusakan signifikan pada puluhan rumah warga dan infrastruktur publik. Bencana ini memicu respons cepat dari pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana.

Menurut Camat Buahdua, Herman Suwandi, angin kencang mulai melanda sekitar pukul 17.00 WIB, menerjang dua desa utama, yaitu Desa Buahdua dan Desa Gendereh. Dampak terparah meliputi atap rumah yang beterbangan, pohon-pohon tumbang yang menghalangi akses jalan, serta kerusakan pada jaringan listrik.

Kerusakan di Desa Buahdua:

  • Dusun Bengang: Empat rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
  • Dusun Ciranten: Pohon tumbang menyebabkan gangguan pada jalur listrik bertegangan tinggi (20.000 KVA) yang menghubungkan Buahdua dan Sanca, berpotensi mengganggu pasokan listrik ke wilayah tersebut.

Kerusakan di Desa Gendereh:

  • Sekitar 20 rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang. Tingkat kerusakan bervariasi, namun secara keseluruhan, dampak di desa ini cukup signifikan.

Untungnya, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini. Pemerintah kecamatan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang segera turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah atau tertimpa pohon. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga dan menyediakan tempat tinggal sementara bagi mereka yang terdampak.

Tim dari BPBD Sumedang masih terus melakukan pendataan kerugian akibat bencana ini. Data yang akurat sangat penting untuk menentukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut, termasuk pemberian bantuan dan perbaikan infrastruktur yang rusak. Selain itu, kerja bakti pembersihan pohon tumbang terus dilakukan untuk membuka akses jalan dan memulihkan kondisi lingkungan.

Bencana ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko kerusakan dan korban jiwa akibat bencana alam.