Jakarta memiliki ambisi besar untuk bertransformasi menjadi pusat olahraga yang diperhitungkan di kancah internasional. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, secara terbuka menyatakan keinginannya menjadikan ibu kota sebagai destinasi utama bagi berbagai cabang olahraga, termasuk event bertaraf internasional dan olahraga bagi penyandang disabilitas.

Komitmen ini ditegaskan saat acara gowes Silahturahride 2025, yang menurut Pramono, menjadi simbol keterbukaan Jakarta terhadap seluruh disiplin olahraga. Acara ini bukan hanya sekadar kegiatan bersepeda, melainkan juga representasi visi Jakarta sebagai kota yang inklusif dan mendukung perkembangan olahraga secara menyeluruh.

Menanggapi kritik terkait jalur JLNT Casablanca yang belum ramah bagi pesepeda, Pramono menunjukkan sikap terbuka. Ia menganggap masukan tersebut sebagai bagian dari proses demokrasi dan berkomitmen untuk terus memperbaiki fasilitas serta infrastruktur olahraga di Jakarta.

"Kritik itu bagian dari demokrasi. Yang penting kita tetap gowes bareng," ujarnya santai, menunjukkan semangat kolaborasi dan keterbukaan terhadap masukan dari berbagai pihak.

Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, turut memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap pengembangan olahraga. Ia menyoroti kesiapan Jakarta dalam menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menyelenggarakan event olahraga berskala nasional maupun internasional. Dukungan penuh dari Pemerintah Daerah menjadi faktor krusial dalam mewujudkan ambisi Jakarta sebagai pusat olahraga.

Keberhasilan Jakarta sebagai destinasi olahraga multidisiplin akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk:

• Peningkatan infrastruktur olahraga yang berkelanjutan
• Penyelenggaraan event olahraga berkualitas
• Keterlibatan aktif komunitas olahraga
• Dukungan penuh dari pemerintah dan swasta

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, Jakarta memiliki potensi besar untuk bersaing dengan kota-kota lain di dunia dan menjadi tuan rumah event olahraga bergengsi.