Moskow Beri Peringatan Keras ke Berlin Terkait Potensi Suplai Rudal Taurus ke Ukraina
Kementerian Luar Negeri Rusia telah melayangkan peringatan keras kepada Jerman terkait potensi pengiriman rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya spekulasi dan perdebatan di kalangan politisi Jerman mengenai kemungkinan pemberian bantuan militer yang lebih signifikan kepada Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa jika rudal Taurus digunakan untuk menyerang infrastruktur transportasi vital di wilayah kedaulatan Rusia, Moskow akan menganggap tindakan tersebut sebagai keterlibatan langsung Jerman dalam konflik yang sedang berlangsung. Pernyataan ini menggarisbawahi sensitivitas Rusia terhadap peningkatan keterlibatan eksternal dalam konflik Ukraina.
Perdebatan mengenai pengiriman rudal Taurus ke Ukraina semakin intensif setelah Friedrich Merz, tokoh dari partai oposisi Uni Kristen Demokrat (CDU), menyatakan keterbukaannya untuk mempertimbangkan opsi tersebut. Merz menekankan pentingnya koordinasi dengan mitra-mitra Eropa sebelum mengambil keputusan akhir. Dukungan terhadap gagasan ini juga datang dari pejabat Eropa lainnya, seperti Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp dan Perdana Menteri Polandia Radoslaw Sikorski, yang menyambut baik pernyataan Merz.
Rudal Taurus KEPD-350 merupakan sistem persenjataan canggih yang mampu mencapai kecepatan hingga 1.170 kilometer per jam dan memiliki jangkauan hingga 500 kilometer. Kemampuan ini memungkinkan Ukraina untuk menyerang target-target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia, sehingga berpotensi mengubah dinamika konflik secara signifikan.
Namun, proposal pengiriman rudal Taurus menghadapi penolakan dari Partai Sosial Demokrat (SPD), yang menjadi bagian dari koalisi pemerintahan yang berkuasa. Sekretaris Jenderal SPD, Matthias Miersch, menegaskan kembali penolakan partainya, dengan alasan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas. Miersch menyarankan agar Merz melakukan evaluasi yang lebih mendalam terhadap implikasi strategis sebelum mencapai keputusan akhir.
Di sisi lain, pemerintah Ukraina menyambut baik perubahan sikap yang mungkin terjadi di Jerman terkait pengiriman rudal Taurus. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah lama mendesak Jerman untuk memberikan bantuan militer yang lebih signifikan, termasuk rudal jarak jauh. Zelenskyy secara terbuka mengkritik kebijakan Kanselir Olaf Scholz dan penolakannya untuk mengirimkan rudal Taurus.
Sebelumnya, negara-negara seperti Prancis dan Inggris telah memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh Storm Shadow dan SCALP. Selain itu, mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal yang dipasok AS untuk menyerang target-target di wilayah Rusia, meskipun keputusan ini diambil menjelang akhir masa jabatannya.
Perkembangan ini menunjukkan adanya perpecahan di kalangan politisi Jerman dan Eropa mengenai strategi terbaik untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia. Sementara beberapa pihak menyerukan peningkatan bantuan militer, yang lain menekankan perlunya menghindari eskalasi konflik yang lebih luas dan mencari solusi diplomatik.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait rudal Taurus:
- Kecepatan: Hingga 1.170 kilometer per jam
- Jangkauan: Hingga 500 kilometer
- Kemampuan: Mampu menyerang target jauh di dalam wilayah musuh
Perdebatan mengenai pengiriman rudal Taurus ke Ukraina terus berlanjut, dan keputusan akhir akan sangat memengaruhi dinamika konflik dan hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat.