Investigasi DLH Bogor: Dugaan Pencemaran Akibatkan Kematian Massal Ikan di Situ Rawa Jejeg
Investigasi Kematian Ikan di Situ Rawa Jejeg: Dugaan Pencemaran Mencuat
Fenomena kematian massal ikan di Situ Rawa Jejeg, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan utama setelah video yang memperlihatkan kondisi tersebut viral di media sosial. Ratusan ikan ditemukan mengambang di permukaan air dan diduga kuat disebabkan oleh pencemaran lingkungan.
Menanggapi kejadian ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor telah bergerak cepat melakukan investigasi lapangan. Tim dari DLH telah diterjunkan ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan menganalisis penyebab kematian ikan secara mendalam. Dugaan awal mengarah pada pencemaran limbah, khususnya yang mengandung unsur pelumas atau oli.
Temuan Awal Investigasi
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, petugas DLH menemukan beberapa indikasi yang menguatkan dugaan pencemaran. Diantaranya:
- Dua Titik Saluran Pembuangan: Ditemukan dua titik saluran pembuangan yang berpotensi menjadi sumber pencemaran. Saluran ini diduga kuat mengandung pelumas atau oli yang mencemari air Situ Rawa Jejeg.
- Kondisi Saluran Tidak Terawat: Saluran pembuangan tersebut ditemukan dalam kondisi yang tidak terawat. Tumpukan sampah, semak belukar, dan ranting bambu kering menghalangi aliran air dan memperparah potensi pencemaran.
Jenis Ikan yang Terdampak
Dari pantauan di lapangan, jenis ikan yang paling banyak ditemukan mati adalah ikan bawal. Kematian massal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan dampak ekologis yang lebih luas terhadap ekosistem Situ Rawa Jejeg.
Langkah Selanjutnya
DLH Kabupaten Bogor akan terus melakukan pendalaman investigasi untuk mengidentifikasi sumber pasti pencemaran dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, upaya pembersihan dan pemulihan ekosistem Situ Rawa Jejeg juga akan menjadi prioritas utama.