Dandim Depok Sambangi UI: Bantahan Isu Intimidasi dan Penjelasan Pertemuan Tengah Malam

Pertemuan Dandim Depok dengan Mahasiswa UI Picu Kontroversi

Kehadiran Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Infanteri Iman Widhiarto, di Universitas Indonesia (UI) pada malam hari, baru-baru ini, menjadi sorotan publik. Isu yang berkembang di media sosial menyebutkan adanya indikasi intimidasi terhadap mahasiswa. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tegas membantah narasi tersebut.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa tidak ada kegiatan pengawasan atau pemantauan yang dilakukan TNI terhadap aktivitas mahasiswa di UI. "Tidak ada kegiatan TNI yang memantau kegiatan diskusi mahasiswa di UI. Itu narasi yang menyudutkan dan berlebihan," tegasnya.

Kronologi dan Klarifikasi

Menurut Kristomei, kehadiran Dandim Iman Widhiarto di UI adalah atas undangan seorang mahasiswa bernama F dan Kepala Bagian Pengamanan (Kabagpam) UI berinisial AR. Keduanya dikenal baik oleh Dandim. Undangan tersebut disampaikan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Saat itu, Dandim baru saja selesai melaksanakan tugas dan masih mengenakan seragam dinas ketika menyempatkan diri mampir ke Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI.

Kolonel Iman Widhiarto dalam klarifikasinya menjelaskan secara rinci kronologi kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pada tanggal 16 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, dirinya menerima undangan dari mahasiswa F dan Kabagpam AR. Setibanya di kampus UI pukul 21.00 WIB, ia menghubungi mahasiswa F dan menuju Pusgiwa, lokasi pertemuan yang telah disepakati. Di sana, ia terlibat dalam perbincangan santai dengan lima orang mahasiswa hingga pukul 00.30 WIB.

Bantahan Intimidasi dan Intervensi

Baik Kristomei maupun Iman Widhiarto membantah adanya unsur intimidasi atau intervensi dalam pertemuan tersebut. Mereka menekankan bahwa obrolan berlangsung dalam suasana persahabatan dan keakraban. Iman Widhiarto menambahkan bahwa sehari setelah pertemuan, ia menerima informasi dari mahasiswa F tentang narasi yang berkembang di media sosial. Narasi tersebut menuding TNI melakukan intimidasi dan intervensi terhadap kebebasan akademik.

Iman Widhiarto menyayangkan munculnya narasi tersebut. Ia menegaskan bahwa kedatangannya ke kampus UI murni untuk memenuhi undangan mahasiswa, dengan niat baik dan semangat persaudaraan. Ia pun menjelaskan bahwa dirinya berpakaian dinas dan menggunakan mobil dinas secara terbuka, sebagai bukti bahwa kedatangannya tidak memiliki maksud tersembunyi.

"Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun mengintervensi kegiatan kampus, apalagi melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan. Saya hanya memenuhi undangan dari mahasiswa," pungkasnya.

Berikut poin-poin penting dalam klarifikasi Kolonel Iman Widhiarto:

  • Kehadiran di UI atas undangan mahasiswa dan Kabagpam UI.
  • Pertemuan berlangsung santai dan akrab.
  • Tidak ada intimidasi atau intervensi.
  • Kedatangan murni silaturahmi.