Ekspansi Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan: Penambahan Dapur Jadi Prioritas
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus berupaya memperluas jangkauan program makanan bergizi gratis (MBG) dengan fokus utama pada penambahan dapur umum. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan pemerataan manfaat program bagi seluruh siswa di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, menjelaskan bahwa program MBG telah menjangkau lima kecamatan. Dapur umum telah beroperasi di Serpong (dua lokasi), Ciputat Timur, Pamulang, dan Ciputat. Dapur di Pondok Aren direncanakan mulai beroperasi dalam waktu dekat.
"Yang belum itu di Kecamatan Setu dan Serpong Utara. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada, dan per kecamatan minimal sudah ada pelayanan makan bergizi gratis," ujar Deden.
Meski demikian, Deden mengakui bahwa jumlah dapur yang ada saat ini masih belum ideal. Dengan jumlah siswa PAUD hingga SMP yang mencapai sekitar 300.000, Pemkot Tangsel memperkirakan membutuhkan sekitar 70 dapur untuk menjangkau seluruh penerima manfaat.
Tantangan dan Strategi Pemerataan
Distribusi dapur juga harus mempertimbangkan kepadatan sekolah di wilayah tertentu. Kecamatan seperti Pamulang, Ciputat, dan Pondok Aren memiliki tingkat kepadatan sekolah yang tinggi. Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan hingga tingkat kelurahan untuk mengidentifikasi lokasi strategis pendirian dapur.
Keterbatasan lahan menjadi kendala utama, terutama di Kecamatan Setu dan Serpong Utara. Pihak berwenang sedang aktif mencari lahan yang sesuai untuk pembangunan dapur di wilayah-wilayah ini. Selain itu, potensi kerjasama dengan pihak ketiga juga sedang dijajaki.
Saat ditanya mengenai kemungkinan seluruh siswa menerima manfaat MBG di akhir 2025, Deden menekankan pentingnya koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Koordinasi ini mencakup penyampaian data penerima manfaat, informasi mengenai potensi lahan, dan opsi kerjasama dengan pihak ketiga.
Program MBG merupakan wujud komitmen Pemkot Tangsel untuk meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung tumbuh kembang anak-anak di wilayah tersebut. Meski masih ada tantangan yang dihadapi, pemerintah daerah terus berupaya untuk memperluas jangkauan program ini dan memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa.
Rencana dan Kendala
Ekspansi program MBG ini bukannya tanpa halangan. Ketersediaan lahan menjadi isu krusial, terutama di wilayah Setu dan Serpong Utara yang memiliki keterbatasan ruang. Oleh karena itu, pemerintah kota sedang aktif menjajaki berbagai opsi, termasuk kerjasama dengan pihak swasta, untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, Pemkot Tangsel terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan tepat sasaran.
Berikut beberapa poin penting dari upaya pemerataan MBG di Tangerang Selatan:
- Fokus Penambahan Dapur: Pemkot Tangsel memprioritaskan penambahan dapur umum untuk memperluas jangkauan program MBG.
- Koordinasi dengan BGN: Koordinasi intensif dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran program.
- Pemetaan Wilayah: Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan hingga tingkat kelurahan untuk menentukan lokasi strategis pendirian dapur.
- Keterbatasan Lahan: Keterbatasan lahan menjadi kendala utama, terutama di Kecamatan Setu dan Serpong Utara.
- Kerjasama Pihak Ketiga: Potensi kerjasama dengan pihak ketiga dijajaki untuk mengatasi keterbatasan lahan dan mempercepat perluasan program.
- Target Jangkauan: Pemkot Tangsel menargetkan seluruh siswa PAUD hingga SMP dapat menerima manfaat MBG.
- Evaluasi dan Peningkatan: Program MBG terus dievaluasi dan ditingkatkan untuk memastikan kualitas makanan dan distribusi yang efisien.
Dengan strategi yang komprehensif dan komitmen yang kuat, Pemkot Tangsel optimis dapat mewujudkan pemerataan program MBG dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan gizi siswa di wilayahnya.