Diabetes Tipe 5 Mendapatkan Pengakuan Global: Studi Ungkap Ciri-ciri dan Dampak Kekurangan Gizi
Diabetes Tipe 5 Mendapatkan Pengakuan Global: Studi Ungkap Ciri-ciri dan Dampak Kekurangan Gizi
Federasi Diabetes Internasional (IDF) secara resmi mengakui Diabetes Tipe 5 sebagai entitas penyakit yang berbeda, menandai tonggak penting dalam pemahaman dan penanganan kondisi ini. Pengakuan ini datang setelah bertahun-tahun diabaikan dalam penelitian dan sering salah diagnosis, menyoroti perlunya perhatian yang lebih besar terhadap bentuk diabetes yang unik ini.
Diabetes Tipe 5 terutama menyerang remaja dan dewasa muda yang kurus dan kekurangan gizi, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kondisi ini ditandai dengan penurunan produksi insulin akibat disfungsi sel beta pankreas, yang berbeda dengan mekanisme diabetes tipe 2 yang melibatkan resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, pankreas terus memproduksi insulin, namun tubuh tidak merespons hormon tersebut dengan efektif.
Profesor endokrinologi dari Christian Medical College, Vellore, Dr. Nihal Thomas, menjelaskan bahwa Diabetes Tipe 5 menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan tipe diabetes lainnya. Individu dengan Diabetes Tipe 5 umumnya memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang rendah, seringkali di bawah 18,5 kg/m2. Studi menunjukkan bahwa sekresi insulin pada pasien Diabetes Tipe 5 sangat berkurang, jauh lebih rendah dibandingkan dengan diabetes tipe 2 dan sedikit di atas kadar yang terlihat pada Diabetes Tipe 1. Pemindaian tubuh juga mengungkapkan persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan kasus diabetes tipe 2. Asupan protein, serat, dan zat gizi mikro esensial dari makanan juga sangat rendah pada penderita diabetes tipe 5.
Sejarah Diabetes Tipe 5 dapat ditelusuri kembali ke tahun 1955 ketika pertama kali dilaporkan di Jamaika dengan sebutan diabetes tipe J. Pada tahun 1985, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kondisi ini sebagai diabetes melitus yang berhubungan dengan kekurangan gizi. Namun, klasifikasi ini dihapus pada tahun 1999 karena kurangnya bukti hubungan sebab akibat dengan kekurangan gizi. Meskipun demikian, laporan tentang penyakit ini terus bermunculan di berbagai negara, termasuk India, Sri Lanka, Bangladesh, Uganda, Ethiopia, Rwanda, dan Korea. Saat ini, diperkirakan 25 juta orang di seluruh dunia menderita Diabetes Tipe 5.
Pengakuan resmi Diabetes Tipe 5 oleh IDF didasarkan pada penelitian terkini yang menyoroti dampak kekurangan gizi pada perkembangan pankreas dan fungsi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada masa kanak-kanak dan awal dewasa dapat mengganggu fungsi sel beta pankreas dan menyebabkan penurunan produksi insulin.
Ciri-ciri Diabetes Tipe 5:
- Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah (kurang dari 18,5 kg/m2)
- Sekresi insulin yang sangat berkurang
- Persentase lemak tubuh yang rendah
- Asupan protein, serat, dan zat gizi mikro esensial yang rendah
Pengakuan resmi Diabetes Tipe 5 diharapkan dapat mendorong penelitian lebih lanjut tentang kondisi ini dan pengembangan strategi pengobatan yang lebih efektif. Hal ini juga akan membantu meningkatkan kesadaran di antara para profesional kesehatan dan masyarakat umum tentang pentingnya nutrisi yang memadai untuk mencegah perkembangan Diabetes Tipe 5.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Diabetes Tipe 5, diharapkan penanganan kondisi ini dapat ditingkatkan, sehingga pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup bagi jutaan orang yang terkena dampak di seluruh dunia.