Gunung Paektu: Warisan Geologi dan Mitos Korea Utara yang Diakui UNESCO

Gunung Paektu, sebuah gunung berapi aktif yang menjulang di perbatasan antara Korea Utara dan Tiongkok, baru-baru ini memperoleh pengakuan internasional dengan ditetapkannya sebagai Geopark Global UNESCO. Pengakuan ini menyoroti signifikansi geologis dan budayanya yang luar biasa. Gunung yang megah ini bukan hanya keajaiban alam tetapi juga jantung dari mitos pendirian Korea Utara.

UNESCO mencatat bahwa Geopark Global Gunung Paektu memiliki warisan geologi yang menakjubkan, dengan bentang alam spektakuler yang dibentuk oleh aktivitas vulkanik dan erosi glasial selama ribuan tahun. Tempat ini menjadi Geopark Global UNESCO pertama yang dinominasikan oleh Korea Utara.

Gunung Paektu memiliki sejarah letusan dahsyat, termasuk letusan milenium yang terjadi sekitar tahun 1000 M. Letusan ini mengirimkan abu vulkanik hingga ke Jepang, meninggalkan jejak geologis yang berbeda. Salah satu fitur paling menonjol yang terbentuk dari aktivitas vulkanik ini adalah Danau Chon, sebuah danau kaldera yang terletak tinggi di gunung pada ketinggian 2.190 meter di atas permukaan laut. Letusan ini juga menciptakan sumber air panas, pohon-pohon berkarbonisasi, dan saluran magma di Puncak Janggun.

Gunung Paektu bukan hanya keajaiban geologis, tetapi juga memegang tempat penting dalam mitologi dan sejarah Korea Utara. Menurut legenda Korea Utara, Gunung Paektu adalah tempat kelahiran Dangun, pendiri mitos kerajaan Korea pertama. Selain itu, legenda mengaitkan gunung tersebut dengan Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, yang konon menggunakan gunung tersebut sebagai tempat persembunyian selama perjuangan melawan pendudukan Jepang pada tahun 1940-an.

Keluarga Kim telah lama mengasosiasikan diri mereka dengan Gunung Paektu, bahkan menyebut leluhur mereka sebagai "pahlawan legendaris Paektu." Korea Utara mengklaim bahwa Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini, Kim Jong Un, lahir di puncak Paektu. Meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung klaim ini, kisah tersebut telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari narasi Korea Utara. Bagi banyak warga Korea Utara, Paektu bukan hanya gunung tetapi juga altar nasional, simbol identitas dan warisan.

Pengakuan UNESCO terhadap Gunung Paektu sebagai Geopark Global menyoroti pentingnya pelestarian warisan alam dan budaya. Ini juga menawarkan kesempatan untuk pariwisata berkelanjutan dan pengembangan masyarakat di wilayah tersebut.