Inovasi Pengelolaan Sampah Banyumas Tarik Perhatian Nasional: Lebih dari 5.000 Kunjungan Studi Setiap Tahun
Banyumas Jadi Pusat Studi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kini menjadi sorotan sebagai daerah percontohan dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Banyumas telah menarik perhatian dari berbagai daerah di Indonesia, dengan lebih dari 5.000 kunjungan studi setiap tahunnya.
Ketertarikan ini didorong oleh keberhasilan Banyumas dalam mengatasi masalah sampah melalui pendekatan inovatif. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan kekagumannya setelah mengunjungi TPA BLE Banyumas. Ia menyatakan bahwa Banyumas menjadi salah satu model pengelolaan sampah yang patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia.
"Setelah berkeliling Indonesia, saya merasa lega menemukan kabupaten yang relatif berhasil menangani sampah. Secara prinsip, Banyumas telah memenuhi standar yang kita harapkan," ujar Faisol.
Salah satu aspek yang menonjol dari TPA BLE Banyumas adalah minimnya bau yang menyengat, berbeda dengan TPA pada umumnya. Hal ini menunjukkan efektivitas proses pemilahan dan pengolahan sampah organik di lokasi tersebut.
Peran Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Keberhasilan Banyumas dalam pengelolaan sampah tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Pemerintah Kabupaten Banyumas telah memberikan mandat pengelolaan sampah kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Sampah dari rumah tangga dikelola oleh KSM, dan sampah yang tidak dapat diproses lebih lanjut dikirim ke TPA untuk diolah.
"Pemerintah kabupaten memiliki keberanian untuk memberikan mandat pengelolaan sampah berbasis ekonomi kepada unit-unit menengah kecil yang disebut KSM," kata Faisol.
Saat ini, terdapat sekitar 70 KSM di Banyumas, dengan sekitar 50 KSM yang beroperasi aktif. Model ini memberdayakan masyarakat secara ekonomi sekaligus berkontribusi pada pengelolaan sampah yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa poin penting dari model pengelolaan sampah di Banyumas:
- Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat: Melibatkan KSM dalam pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga.
- Pemilahan Sampah Organik: Memisahkan sampah organik untuk diolah lebih lanjut, mengurangi bau dan volume sampah yang masuk ke TPA.
- Komersialisasi Pengelolaan Sampah: Memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat melalui pengelolaan sampah.
- Pengolahan Sampah Lanjutan di TPA: Mengolah sampah yang tidak dapat diproses oleh KSM dengan teknologi yang ramah lingkungan.
Model pengelolaan sampah di Banyumas diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam mengatasi masalah sampah. Dengan melibatkan masyarakat, memanfaatkan teknologi, dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, pengelolaan sampah yang berkelanjutan dapat diwujudkan.