Kelalaian Prosedur, Penguin dalam Kardus Sebabkan Helikopter Jatuh di Afrika Selatan
Sebuah insiden penerbangan yang tidak lazim terjadi di Pulau Bird, Eastern Cape, Afrika Selatan, pada 19 Januari 2025, yang melibatkan seekor penguin dan sebuah helikopter. Menurut laporan resmi dari Otoritas Penerbangan Sipil Afrika Selatan (SACAA) yang dirilis pekan lalu, sebuah helikopter jatuh setelah seekor penguin yang diangkut di dalam kardus menyebabkan gangguan kendali.
Helikopter tersebut sedang menjalankan misi survei udara di sekitar Pulau Bird. Setelah mendarat, seorang ahli meminta agar seekor penguin dibawa ke Port Elizabeth dengan helikopter. Alasan pasti pengangkutan penguin tersebut tidak dirinci dalam laporan, namun tindakan ini berujung pada kecelakaan yang signifikan. Penguin tersebut ditempatkan dalam sebuah kardus yang kemudian diletakkan di pangkuan salah satu penumpang. Tak lama setelah helikopter mengudara dan mencapai ketinggian sekitar 15 meter, kardus tersebut tergelincir dan mengenai tuas kendali utama pilot. Akibatnya, pilot kehilangan kendali atas helikopter, yang kemudian jatuh dengan posisi miring sekitar 20 meter dari titik awal lepas landas. Insiden ini dilaporkan terjadi pada 19 Januari 2025, namun baru diumumkan oleh SACAA pada bulan April. Keberuntungan menyertai insiden ini, karena tidak ada korban jiwa. Pilot, penumpang, dan penguin dilaporkan selamat tanpa cedera. Namun, helikopter mengalami kerusakan yang cukup parah, terutama pada bagian bilah rotor utama yang menghantam tanah saat kecelakaan terjadi.
Investigasi yang dilakukan oleh SACAA, sebagaimana dikutip oleh BBC pada Kamis (10/4/2025), mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kurangnya penilaian risiko dan kegagalan dalam menggunakan wadah pengaman yang sesuai standar untuk mengangkut hewan tersebut. Laporan tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa, "Tidak digunakannya wadah yang aman membuat pengangkutan penguin tidak sesuai dengan kondisi penerbangan."
SACAA menekankan pentingnya penerapan protokol keselamatan yang ketat dalam setiap penerbangan, termasuk mempertimbangkan potensi bahaya yang mungkin timbul akibat pergeseran kargo, sekecil apapun. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan penerbangan, bahkan dalam situasi yang tampak tidak berbahaya. Konsekuensi dari kelalaian, sekecil apapun, dapat berakibat fatal, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan yang terlibat. Insiden jatuhnya helikopter ini menyoroti perlunya evaluasi risiko yang komprehensif dan penerapan langkah-langkah keselamatan yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kecelakaan ini memicu perdebatan tentang protokol pengangkutan hewan dalam penerbangan dan pentingnya mematuhi standar keselamatan yang ketat. Para ahli penerbangan menekankan bahwa semua barang, termasuk hewan, harus diamankan dengan benar untuk mencegah gangguan pada kontrol pesawat. Kecelakaan ini juga menyoroti kebutuhan akan pelatihan yang lebih baik bagi personel penerbangan tentang risiko yang terkait dengan transportasi kargo yang tidak aman dan pentingnya mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan.