AS Kurangi Separuh Pasukan di Suriah: Fokus pada Konsolidasi Kekuatan
Amerika Serikat Umumkan Penarikan Bertahap Pasukan dari Suriah
Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk mengurangi secara signifikan jumlah personel militernya yang ditempatkan di Suriah. Pentagon mengkonfirmasi bahwa sekitar 1.000 tentara akan ditarik dari negara tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini menandai perubahan penting dalam strategi AS di wilayah tersebut, yang sebelumnya berfokus pada operasi melawan kelompok teroris ISIS.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, menyatakan bahwa penarikan pasukan akan dilakukan secara bertahap dan berdasarkan kondisi di lapangan. Parnell menekankan bahwa meskipun jumlah pasukan berkurang, Komando Pusat AS akan tetap siaga dan mampu melancarkan serangan terhadap sisa-sisa ISIS di Suriah. Prioritas utama adalah untuk terus menekan kelompok teroris tersebut dan mencegah mereka untuk kembali menguat. Parnell juga menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan telah mengarahkan konsolidasi pasukan AS ke lokasi-lokasi tertentu di Suriah, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi tersebut.
Latar Belakang Kehadiran Militer AS di Suriah
Kehadiran militer AS di Suriah dimulai sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi ISIS. Kelompok teroris ini, yang muncul dari kekacauan perang saudara Suriah, sempat menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak. Amerika Serikat mengerahkan ribuan tentara ke Suriah untuk memberikan pelatihan, nasihat, dan bantuan kepada pasukan lokal, termasuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh milisi Kurdi. Dalam beberapa kasus, pasukan AS juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan ISIS.
Setelah bertahun-tahun pertempuran sengit, ISIS mengalami kekalahan besar di Suriah dan Irak. Irak mengumumkan kemenangan atas ISIS pada Desember 2017, dan SDF mengumumkan kekalahan ISIS di Suriah pada Maret 2019. Meskipun demikian, sisa-sisa militan ISIS masih aktif di wilayah perbatasan kedua negara. Pasukan AS telah melakukan operasi secara berkala untuk mencegah kebangkitan kembali kelompok teroris tersebut.
Fokus Baru: Konsolidasi dan Kesiapsiagaan
Penarikan pasukan AS dari Suriah mencerminkan perubahan fokus strategi militer AS di wilayah tersebut. Alih-alih mempertahankan kehadiran militer yang besar, AS kini menekankan pada konsolidasi kekuatan dan kesiapsiagaan untuk merespon ancaman ISIS. Dengan mengurangi jumlah personel militernya, AS berharap dapat mengurangi biaya dan risiko yang terkait dengan kehadiran jangka panjang di Suriah. Namun, AS tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra lokal untuk memerangi terorisme dan menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
Meskipun jumlah pasukan AS di Suriah akan berkurang, Komando Pusat AS akan terus memantau situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah ISIS kembali menguat. AS juga akan terus memberikan dukungan kepada pasukan lokal yang memerangi terorisme. Dengan strategi yang lebih fleksibel dan responsif, AS berharap dapat mencapai tujuan jangka panjangnya di Suriah dengan sumber daya yang lebih sedikit.