Penyatuan Tiga Ruang Terbuka Hijau di Kebayoran Baru: Inisiatif Gubernur Pramono Ciptakan Landmark Kota Jakarta
Jakarta bersiap menyambut wajah baru ruang terbuka hijau dengan rencana ambisius dari Gubernur Pramono Anung. Tiga taman yang berlokasi strategis di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yaitu Taman Langsat, Taman Ayodia, dan Taman Leuser, akan disatukan menjadi sebuah kompleks taman yang lebih besar dan terintegrasi.
Inisiatif ini, yang diungkapkan oleh Gubernur Pramono di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu, 19 April 2025, bertujuan untuk menciptakan ikon baru bagi kota Jakarta. Pramono menekankan bahwa penyatuan ketiga taman ini akan menghasilkan ruang publik yang signifikan, dengan luas total mencapai 6,2 hektare. Luasnya area ini memungkinkan berbagai aktivitas rekreasi dan sosial bagi warga Jakarta, khususnya mereka yang tinggal di Jakarta Selatan.
Detail teknis mengenai bagaimana penyatuan ini akan dilakukan masih dalam tahap perencanaan. Gubernur Pramono belum memutuskan apakah integrasi akan dilakukan secara horizontal, dengan menghubungkan ketiga taman pada permukaan tanah, atau secara vertikal, dengan membangun struktur tambahan di atas atau di bawah tanah. Yang pasti, desain akhir akan memastikan adanya fasilitas yang memadai untuk berbagai kegiatan, termasuk jogging, lari, dan jalan santai.
Lebih dari sekadar ruang terbuka hijau, Gubernur Pramono melihat potensi taman terpadu ini sebagai pusat interaksi sosial bagi masyarakat. Dengan fasilitas publik yang ditingkatkan, termasuk tempat parkir yang memadai tanpa mengganggu lingkungan sekitar, taman ini diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi warga untuk bersilaturahmi, berdiskusi, dan berbagi ide. Diskusi dapat mencakup berbagai topik, mulai dari agama hingga buku, dan topik-topik bermanfaat lainnya.
Selain manfaat langsung bagi warga Jakarta, inisiatif ini juga memiliki dimensi yang lebih luas. Gubernur Pramono berharap bahwa taman terpadu ini akan membantu membangun citra Jakarta sebagai kota metropolitan modern dan berwawasan lingkungan, terutama dalam konteks posisinya sebagai ibu kota ASEAN setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara.