AS Ancam Hentikan Mediasi Konflik Ukraina Akibat Stagnasi Negosiasi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengindikasikan adanya kemungkinan penarikan diri dari upaya mediasi dalam konflik Ukraina jika tidak ada kemajuan signifikan dalam waktu dekat. Pernyataan ini muncul setelah serangkaian pertemuan intensif dengan para pejabat tinggi Eropa dan Ukraina di Paris.
Rubio, saat berbicara kepada wartawan di Bandara Le Bourget, menekankan bahwa Washington akan segera mengambil keputusan terkait langkah selanjutnya. "Kami perlu menentukan dalam beberapa hari ke depan apakah proses ini dapat membuahkan hasil dalam jangka pendek. Jika tidak, saya rasa kami akan mengalihkan perhatian," tegasnya. Rubio juga menambahkan, Amerika Serikat mungkin akan memfokuskan sumber daya dan upaya diplomatiknya ke prioritas lain jika perundingan damai terus menemui jalan buntu.
Upaya negosiasi langsung dengan Rusia yang diinisiasi oleh Presiden Donald Trump, yang saat ini menjabat periode kedua, belum membuahkan hasil konkret. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dilaporkan tetap bersikeras menolak proposal gencatan senjata yang diajukan. Meskipun demikian, Rubio mengapresiasi itikad baik yang ditunjukkan oleh negara-negara besar Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman selama pembicaraan di Paris. Ia menyebut kontribusi mereka sangat membantu dan konstruktif. Pertemuan lanjutan dijadwalkan berlangsung di London pada awal pekan depan.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengumumkan rencana kunjungan perdana menterinya ke Washington dalam waktu dekat. Agenda utama kunjungan tersebut adalah membahas kesepakatan kerja sama sumber daya mineral yang telah lama dinegosiasikan. Presiden Trump menginginkan kesepakatan ini sebagai kompensasi atas bantuan yang telah diberikan AS kepada Ukraina selama pemerintahan Joe Biden. Draf kesepakatan tersebut dilaporkan mencakup pembagian royalti kepada AS dari hasil eksploitasi mineral langka di wilayah Ukraina.
Rubio juga mengungkapkan bahwa ia telah melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Dalam pernyataan resmi, Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa perdamaian hanya dapat tercapai jika semua pihak bersedia untuk berkompromi dan mencapai kesepakatan. Rubio juga menyinggung potensi pencabutan sanksi Eropa terhadap Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai. Namun, Uni Eropa belum memberikan indikasi pelonggaran sanksi; sebaliknya, mereka justru memperketat sanksi terhadap Rusia bulan lalu.