Infrastruktur Jalan dan Distribusi Pupuk Subsidi di Manggarai Timur: Harapan Warga untuk Pemerintahan Baru
Infrastruktur Jalan dan Distribusi Pupuk Subsidi di Manggarai Timur: Harapan Warga untuk Pemerintahan Baru
Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, tengah menghadapi tantangan serius dalam hal infrastruktur jalan dan distribusi pupuk subsidi. Kondisi jalan yang memprihatinkan di sejumlah wilayah, khususnya ruas jalan Watu Cie-Deno di Kecamatan Lamba Leda Selatan, telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Kerusakan jalan yang parah tersebut bukan hanya mengganggu aksesibilitas warga, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Ruas jalan Watu Cie-Deno, yang merupakan akses vital bagi empat desa – Pocong, Compang Laho, Lenang, dan Golo Wune – menuju pusat kecamatan dan kabupaten, telah lama mengalami kerusakan. Kondisi jalan yang buruk ini membuat akses ke pasar, sekolah, puskesmas, dan pusat pemerintahan menjadi sangat sulit. Salman, salah satu warga, menggambarkan betapa sulitnya melewati jalan tersebut, terutama saat musim hujan. "Kalau hujan pasti macet. Kalau tidak bawa sekam padi, mobil bisa tertahan berjam-jam di jalan," ujarnya. Kondisi ini memaksa warga menjual hasil pertanian seperti kopi, kemiri, dan kakao dengan harga murah karena tingginya biaya transportasi akibat kerusakan jalan. Biaya transportasi yang tinggi ini disebabkan oleh jalan yang rusak dan kendaraan yang harus melaju dengan kecepatan rendah, sehingga ongkos sewa kendaraan menjadi mahal.
Alfred Bastian, warga lainnya, menggambarkan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan. "Tidak bisa disebut jalan. Sudah seperti kali. Sudah sangat parah jalannya," katanya. Ia menambahkan bahwa kerusakan jalan tersebut sering menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua. Biaya perbaikan kendaraan juga menjadi beban tambahan bagi warga. "Bayangkan gigi satu-dua terus. Oli, laher, kampas rem motor hampir setiap bulan ganti. Sedih betul," keluhnya. Alfred menekankan pentingnya perbaikan jalan tersebut, bukan hanya sebagai aksesibilitas warga tetapi juga sebagai jalur perekonomian utama.
Masalah lain yang tak kalah penting adalah distribusi pupuk subsidi yang tidak merata. Petrus J, seorang petani di Kecamatan Lamba Leda Selatan, mengaku kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. "Hanya dengar nama saja itu pupuk subsidi. Kami tidak pernah nikmati. Pernah sekali kami kumpul uang melalui kelompok tani, tapi pupuknya muncul setelah tanaman padi sudah besar," tuturnya. Petrus menjelaskan, kendala utama adalah proses yang rumit dalam memperoleh pupuk subsidi, sehingga petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga yang jauh lebih mahal. Hal ini jelas menambah beban biaya produksi dan mengancam keberlanjutan usaha pertanian di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, warga Manggarai Timur berharap pemerintah daerah, khususnya bupati dan wakil bupati terpilih, dapat segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi masalah infrastruktur jalan dan distribusi pupuk subsidi. Perbaikan jalan Watu Cie-Deno dan penjaminan akses pupuk subsidi merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manggarai Timur. Keberhasilan pemerintahan baru dalam mengatasi permasalahan ini akan menjadi bukti nyata komitmen mereka terhadap kesejahteraan rakyat.
Daftar Masalah yang Dihadapi Warga:
- Kerusakan parah infrastruktur jalan, khususnya di ruas jalan Watu Cie-Deno.
- Aksesibilitas yang terbatas ke pasar, sekolah, puskesmas, dan pusat pemerintahan.
- Dampak ekonomi negatif akibat mahalnya biaya transportasi dan harga jual hasil pertanian yang rendah.
- Kesulitan mendapatkan pupuk subsidi yang berujung pada pembelian pupuk non-subsidi dengan harga tinggi.
- Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi akibat jalan yang rusak.