Dunia Musik Berduka: Gitaris Seringai, Ricky Siahaan, Tutup Usia

Kabar duka menyelimuti industri musik Indonesia. Ricardo Bisuk Juara Siahaan, yang lebih dikenal sebagai Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai, telah meninggal dunia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan musisi, dan para penggemar musik metal tanah air.

Ricky Siahaan lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada tanggal 5 Mei 1976. Semangat bermusik Ricky Siahaan telah tumbuh sejak lama. Sebelum bergabung dengan Seringai, Ricky Siahaan sempat menjadi bagian dari band hardcore Buried Alive dan kemudian Stepforward. Pengalaman di Stepforward inilah yang memotivasinya untuk menekuni dunia musik secara profesional.

Pada tahun 2002, Ricky Siahaan bersama Arian, mantan vokalis Puppen, mendirikan Seringai. Bersama Seringai, Ricky tidak hanya berperan sebagai gitaris, tetapi juga sebagai komposer dan produser yang menghasilkan karya-karya monumental seperti High Octane Rock, Serigala Militia, Taring, dan Seperti Api. Seringai mencapai puncak popularitas ketika menjadi band pembuka konser Metallica di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 2013. Momen ini menjadi realisasi mimpi masa kecil bagi Ricky Siahaan.

Selain Seringai, Ricky Siahaan juga sempat terlibat dalam proyek musik lainnya. Pada tahun 2006, ia membentuk Deadsquad bersama Stevie Item, namun kemudian mengundurkan diri karena kesibukannya yang semakin meningkat. Ricky Siahaan juga melebarkan sayapnya ke industri film. Ia menjadi manajer bagi aktor laga Iko Uwais, membantu Iko menembus pasar internasional. Ricky juga memiliki pengalaman di dunia media. Ia pernah bekerja sebagai produser radio di MTV On Sky (sekarang Trax FM) dan sebagai editor hingga managing editor di majalah Rolling Stone Indonesia.

Terakhir, Ricky menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal pada Juli 2023. Kepergian Ricky Siahaan terjadi setelah ia menyelesaikan tur bersama Seringai di Taiwan dan Jepang. Tur yang dimulai pada 11 April 2024 ini meliputi lima kota, yaitu Taichung, Taipei, Kaohsiung, dan Tokyo. Seringai juga tampil di Gekiko Fest, sebuah festival musik ekstrem di Tokyo yang mempertemukan band-band dari berbagai negara.

Tur ini merupakan pengalaman pertama Seringai di Taiwan dan yang kedua di Jepang. Sambutan hangat dari para penggemar di kedua negara membuat tur ini menjadi sangat berkesan. Di Jepang, Ricky dan personel Seringai lainnya berkesempatan untuk bertemu kembali dengan teman-teman lama dari komunitas musik ekstrem lokal.

Ricky Siahaan dikenang sebagai seorang musisi yang berdedikasi dan menginspirasi banyak musisi muda untuk berkarya secara serius. Kontribusinya terhadap dunia musik Indonesia akan selalu dikenang. Selamat jalan, Ricky Siahaan. Karya-karyamu akan terus hidup dan menginspirasi.