Ribuan Umat Katolik Palopo Serukan Pertobatan Ekologis dalam Misa Paskah

Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menjadi saksi bisu perayaan Paskah yang khidmat dan bermakna mendalam bagi ribuan umat Katolik. Paroki Santo Mikael dipadati sekitar 2.500 jemaat yang berkumpul untuk mengikuti misa malam Paskah pada Sabtu (19/4/2025). Perayaan ini tidak hanya menjadi momen sakral untuk mengenang pengorbanan dan kebangkitan Yesus Kristus, tetapi juga menjadi wadah untuk menyerukan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Misa yang dimulai pukul 18.00 WITA, dipimpin oleh Pastor Victor Patabang, diawali dengan prosesi penyalaan lilin Paskah, simbol terang Kristus yang membangkitkan harapan. Suasana khusyuk dan penuh doa menyelimuti seluruh rangkaian ibadah, di mana umat merenungkan makna Paskah dan implikasinya bagi kehidupan sehari-hari.

Dalam khotbahnya, Pastor Victor Patabang menekankan pentingnya pertobatan ekologis sebagai bagian integral dari iman Kristen. Ia mengajak umat untuk merenungkan kembali hubungan manusia dengan alam ciptaan Tuhan. Menurutnya, perayaan Paskah tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab manusia dalam menjaga dan melestarikan bumi.

Pastor Victor Patabang menyoroti berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini, seperti deforestasi, banjir, pencemaran air, dan polusi udara. Ia menegaskan bahwa krisis ekologi ini merupakan akibat dari tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap alam. Tindakan eksploitasi berlebihan dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan, mencerminkan dosa terhadap ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, ia mengajak umat untuk bertobat dan mengubah perilaku yang merusak lingkungan.

Lebih lanjut, Pastor Victor Patabang mengajak seluruh umat untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga lingkungan, mulai dari hal-hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat air dan listrik, serta membuang sampah pada tempatnya. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon dan kampanye kebersihan.

Selain isu lingkungan, Pastor Victor Patabang juga menyinggung pentingnya toleransi antarumat beragama. Ia menyatakan bahwa Palopo dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarumat beragama, dan hal ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Ia juga menambahkan bahwa intoleransi seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kedewasaan iman.

Pelaksanaan misa malam Paskah di Paroki Santo Mikael berjalan dengan lancar dan kondusif, berkat cuaca yang mendukung dan suasana toleransi yang kuat di antara warga Palopo. Perayaan ini menjadi bukti bahwa iman dapat menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan positif, baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan sekitar.