Meluruskan Kesalahpahaman Populer Seputar Kehamilan: Fakta dari Dokter Kandungan
Kehamilan, sebuah fase kehidupan yang penuh keajaiban dan perubahan, seringkali dikelilingi oleh berbagai mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, tidak semua kepercayaan tradisional ini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Marcel Elian Suwito, Sp.OG, baru-baru ini memberikan klarifikasi mengenai beberapa mitos kehamilan yang umum beredar di masyarakat, membantu meluruskan informasi yang salah dan memberikan ketenangan bagi para ibu hamil.
Salah satu mitos yang paling sering didengar adalah larangan mengonsumsi kopi atau teh selama kehamilan. Dr. Marcel menjelaskan bahwa larangan ini tidak sepenuhnya benar. Ibu hamil masih diperbolehkan menikmati minuman berkafein ini dalam jumlah terbatas, yaitu maksimal 200 miligram per hari atau setara dengan dua cangkir. Konsumsi kafein dalam batas wajar tidak akan membahayakan janin. Namun, perlu diingat bahwa kafein dapat menghambat penyerapan nutrisi penting bagi ibu dan bayi, sehingga asupannya tetap harus dikontrol.
Mitos lain yang beredar luas adalah keyakinan bahwa bentuk perut ibu hamil dapat memprediksi jenis kelamin bayi. Bentuk perut yang lebar konon menandakan bayi perempuan, sementara perut yang lancip mengindikasikan bayi laki-laki. Dr. Marcel dengan tegas membantah mitos ini. Ia menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara bentuk perut ibu hamil dengan jenis kelamin bayi. Penentuan jenis kelamin yang paling akurat dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) sejak usia kehamilan 10 minggu atau melalui ultrasonografi (USG) pada usia 13 minggu, dengan catatan posisi janin memungkinkan untuk dilihat.
Banyak ibu hamil juga menghindari konsumsi buah nanas karena dipercaya dapat menyebabkan keguguran. Dr. Marcel meluruskan kesalahpahaman ini dengan menyatakan bahwa konsumsi nanas tidak memicu keguguran. Keguguran umumnya disebabkan oleh faktor lain, seperti kelainan kromosom pada janin, kualitas produk kehamilan yang buruk, atau gangguan pada DNA sperma. Pada kehamilan yang telah melewati usia 10 minggu, komplikasi penyakit pada ibu yang belum terdeteksi juga dapat menjadi penyebab keguguran.
Meluruskan mitos-mitos seputar kehamilan sangat penting untuk mengurangi kecemasan yang tidak perlu pada ibu hamil. Informasi yang akurat dan terpercaya dapat membantu ibu hamil membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan diri sendiri dan bayi yang dikandungnya. Jika ibu hamil memiliki keraguan atau pertanyaan, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang tepat dan terpercaya, sehingga kehamilan dapat berjalan sehat dan terpantau dengan baik.
- Mitos Kopi dan Teh: Konsumsi kopi dan teh dalam jumlah terbatas (maksimal 200 mg kafein per hari) diperbolehkan selama kehamilan. Kafein berlebihan dapat menghambat penyerapan nutrisi.
- Mitos Bentuk Perut: Bentuk perut ibu hamil tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi. Jenis kelamin dapat diketahui melalui tes NIPT atau USG.
- Mitos Nanas: Konsumsi nanas tidak menyebabkan keguguran. Keguguran biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom atau masalah kesehatan lainnya.
Penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya dari sumber yang kredibel, seperti dokter kandungan. Hal ini membantu mengurangi kecemasan dan memastikan kehamilan yang sehat.