Abdurrahman bin Auf: Kisah Kedermawanan Sahabat Nabi dan Kontribusinya bagi Umat
Abdurrahman bin Auf, seorang sahabat Rasulullah SAW yang dikenal luas karena kedermawanannya, merupakan figur penting dalam sejarah Islam. Lahir di Mekkah sekitar sepuluh tahun setelah Tahun Gajah, ia tumbuh menjadi seorang saudagar kaya raya yang hartanya digunakan untuk kemaslahatan umat dan perjuangan di jalan Allah.
Kehidupan dan Bisnis yang Berkah
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah Al-Qurassyi Al-Zuhri. Ia dikenal sebagai pribadi yang tekun bersedekah, dengan harta yang dimilikinya digunakan untuk menegakkan ajaran Islam. Dalam menjalankan bisnisnya, Abdurrahman bin Auf selalu menghindari segala bentuk transaksi yang haram atau meragukan (subhat). Keuntungan yang diperoleh tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga dibagikan kepada keluarga dan digunakan untuk mendukung perjuangan Islam.
Kekayaannya yang melimpah memberikan manfaat luas bagi masyarakat Madinah. Dikisahkan bahwa sepertiga hartanya dipinjamkan kepada penduduk, sepertiga lainnya digunakan untuk melunasi hutang mereka, dan sisanya dibagikan secara cuma-cuma. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak positif keberadaannya bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pengorbanan Harta dan Cinta kepada Allah dan Rasul
Kisah mengenai kedermawanan Abdurrahman bin Auf bahkan sampai kepada Rasulullah SAW. Suatu ketika, Rasulullah bertanya kepadanya mengapa ia menginfakkan seluruh hartanya dan apa yang ditinggalkan untuk keluarganya. Abdurrahman bin Auf menjawab bahwa ia telah meninggalkan Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya, yang dianggapnya jauh lebih berharga daripada harta duniawi.
Kontribusi Pasca Wafatnya Rasulullah SAW
Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf mengambil peran penting dalam menjaga kesejahteraan dan keamanan para istri Nabi SAW (Ummahatul Mukminin). Ia memenuhi kebutuhan mereka dan menyediakan pengawalan saat mereka bepergian. Bentuk perhatiannya juga diwujudkan dengan membeli sebidang tanah dan membagikannya kepada Bani Zuhrah dan Ummahatul Mukminin.
Ketika Aisyah RA menerima bagian tanah tersebut, ia bertanya siapa yang memberikannya. Setelah mengetahui bahwa Abdurrahman bin Auf adalah orang yang memberikannya, Aisyah RA teringat akan sabda Rasulullah SAW bahwa tidak ada orang yang akan menyayangi mereka sepeninggalnya kecuali orang-orang yang sabar. Hal ini menunjukkan bahwa Abdurrahman bin Auf adalah sosok yang sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap keluarga Rasulullah SAW.
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf terus meningkat seiring dengan bertambahnya keuntungan yang diperoleh dari bisnisnya. Ia menyumbangkan hartanya di jalan Allah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, menunjukkan keikhlasan dan ketulusannya dalam membantu sesama dan memperjuangkan agama Islam.
Kisah Abdurrahman bin Auf adalah teladan bagi umat Muslim tentang bagaimana kekayaan dapat digunakan untuk kebaikan dan bagaimana seorang Muslim sejati harus mengutamakan Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya. Kedermawanannya, pengorbanannya, dan kontribusinya bagi umat akan selalu dikenang dalam sejarah Islam.