Igor Tudor Meradang: Penunjukan Pelatih Bukan Sekadar Jabatan Sementara
Igor Tudor, juru taktik Juventus, baru-baru ini menyuarakan ketidaksenangannya terhadap anggapan bahwa posisinya di klub tersebut hanyalah sekadar pelatih sementara atau caretaker. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi mengenai masa depannya bersama Bianconeri, mengingat kontraknya yang hanya berlaku hingga Juni 2025.
Tudor menekankan bahwa profesi pelatih sepak bola, terlepas dari durasi kontrak, selalu diwarnai dengan ketidakpastian. Ia berpendapat bahwa seorang pelatih, bahkan dengan kontrak jangka panjang sekalipun, tidak memiliki jaminan untuk tetap berada di posisinya. Kinerja dan hasil yang diraih tim menjadi faktor penentu utama dalam keberlangsungan karier seorang pelatih.
"Saya selalu mengatakan bahwa istilah caretaker adalah istilah yang sangat buruk," tegas Tudor, seperti dikutip dari berbagai sumber media olahraga Italia. Ia menambahkan bahwa seorang pelatih dituntut untuk bekerja keras setiap hari dan fokus pada peningkatan tim secara berkelanjutan.
Pria asal Kroasia ini juga mengingatkan bahwa perencanaan jangka panjang dalam sepak bola seringkali sulit dilakukan. Ia menyarankan agar fokus diberikan pada pekerjaan hari ini, sambil belajar dari pengalaman masa lalu. Menurutnya, terlalu banyak memikirkan masa depan hanya akan menimbulkan kecemasan dan tidak membantu dalam mencapai tujuan.
Tudor ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada bulan Maret lalu, menggantikan Thiago Motta yang dianggap gagal mengangkat performa tim. Sejak kedatangannya, Juventus telah memainkan tiga pertandingan di bawah arahannya, dengan meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang. Meskipun demikian, masih ada keraguan apakah Juventus akan memperpanjang kontrak Tudor, mengingat kecenderungan klub untuk memilih pelatih asal Italia.
Berikut ini adalah poin-poin penting yang disampaikan Igor Tudor:
- Penolakan terhadap anggapan sebagai pelatih sementara.
- Penekanan pada ketidakpastian dalam profesi pelatih sepak bola.
- Fokus pada pekerjaan hari ini dan pembelajaran dari masa lalu.
- Peringatan terhadap terlalu banyak memikirkan masa depan.
- Harapan untuk membuktikan kualitasnya sebagai pelatih Juventus.