Presiden Prabowo Ingatkan Penyelenggara Haji untuk Jaga Integritas dan Hindari Manipulasi
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya integritas dalam penyelenggaraan ibadah haji. Beliau mengingatkan seluruh pihak terkait, baik jemaah maupun penyelenggara, untuk menghindari segala bentuk praktik manipulatif yang dapat menodai kesucian ibadah tersebut. Penegasan ini disampaikan dalam acara pembukaan Manasik Haji Nasional 1446 Hijriah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo berharap penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam, efisien, aman, nyaman, dan bersih dari praktik rente, korupsi, serta pungutan liar. Dukungan penuh diberikan kepada Menteri Agama dalam menjaga integritas seluruh penyelenggara haji.
"Presiden menegaskan agar ibadah haji tidak ternoda oleh praktik manipulatif apa pun," ujar Dahnil.
Selain menekankan pentingnya integritas, Dahnil juga menghimbau para jemaah haji untuk mempersiapkan diri secara optimal menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Kesiapan lahir dan batin menjadi kunci agar ibadah haji dapat dijalankan dengan khusyuk, aman, dan nyaman.
Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) juga memiliki peran penting dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Meskipun masih dalam tahap pembelajaran dan pendampingan dari Kementerian Agama, BP Haji bertugas untuk memberikan dukungan dan pengawasan sebagai bekal dalam melaksanakan haji di masa mendatang. Mulai tahun 2026, penyelenggaraan haji sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab BP Haji.
Dahnil menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama atas pendampingan dalam pendirian BP Haji, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pendampingan ini menjadi landasan penting menuju penyelenggaraan haji yang lebih baik dan profesional. BP Haji diharapkan dapat menyelenggarakan ibadah haji dengan lebih unggul, amanah, dan berpihak kepada kepentingan jemaah. Penyelenggaraan haji tahun ini menjadi langkah awal dan diharapkan menjadi standar terbaik untuk masa depan.
Penyelenggaraan haji juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dengan efek ganda (multiplier effect) yang nyata. Presiden Prabowo menugaskan Dahnil dan Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf, untuk menjadi simbol kebangkitan haji Indonesia yang berkontribusi bagi kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut, Dahnil menyampaikan bahwa ibadah haji harus melahirkan pribadi dan masyarakat yang lebih beradab, cinta tanah air, dan menjaga ukhuwah islamiyah, insaniyah, serta wathaniyah. Diharapkan, para haji dapat membawa semangat kebangsaan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa seperti HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, dan KH Hasyim Asy’ari.