Honda Civic Estilo JDM Milik Uya Kuya Curi Perhatian di Gedung DPR
Uya Kuya, seorang figur publik yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan media dan masyarakat. Kedatangannya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, tidak hanya karena statusnya sebagai wakil rakyat, tetapi juga karena mobil klasik yang dikendarainya: sebuah Honda Civic Estilo.
Civic Estilo SR3 milik Uya Kuya adalah model keluaran tahun 1995 yang telah dimodifikasi dengan gaya Japanese Domestic Market (JDM) yang khas. Mobil hatchback ikonik ini telah mengalami serangkaian peningkatan yang signifikan, termasuk penggunaan suspensi coilover dari Mine’s, sebuah merek aftermarket asal Jepang yang terkenal dengan kualitas dan performanya. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan velg Mugen MS10 L berukuran 15 inci berwarna putih yang dipadukan dengan ban GT Radial Champiro berukuran 195/55. Sistem pencahayaan juga ditingkatkan dengan lampu depan LED tiga warna (3 colour LED), memberikan tampilan yang lebih modern dan unik.
Honda Civic Estilo pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1992 dan dipasarkan hingga 1995 oleh PT Honda Prospect Motor. Mobil ini merupakan penerus dari Civic Nouva, dan keduanya berbagi popularitas sebagai hatchback yang diminati. Estilo ditenagai oleh mesin empat silinder segaris SOHC berkapasitas 1.596 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 165 tenaga kuda dan torsi maksimal 1.43 Nm pada putaran 5.500 RPM. Dengan dimensi yang kompak, panjang 4.070 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.350 mm, Estilo menawarkan kelincahan dan kemudahan dalam pengendalian.
Ground clearance mobil ini adalah 160 mm, dengan jarak sumbu roda 2.570 mm. Meskipun masa produksinya relatif singkat, Honda Civic Estilo berhasil menarik perhatian para penggemar otomotif di Indonesia. Desainnya yang futuristik pada masanya dan performa yang mumpuni menjadi daya tarik utama mobil ini.
Kehadiran Uya Kuya dengan Honda Civic Estilo JDM di Gedung DPR tidak hanya sekadar menunjukkan kecintaannya pada dunia otomotif klasik, tetapi juga membangkitkan nostalgia bagi para penggemar mobil di Tanah Air. Mobil ini menjadi simbol gaya hidup dan apresiasi terhadap warisan otomotif Jepang.