Antisipasi Sengketa Hak Cipta, Judika Prioritaskan Lagu Ciptaan Sendiri

Polemik hak cipta yang tengah menghangat di industri musik tanah air, mendorong penyanyi Judika untuk mengambil langkah preventif. Pelantun lagu "Mama Papa Larang" ini memutuskan untuk sementara waktu tidak membawakan lagu-lagu ciptaan musisi lain dalam penampilannya.

Keputusan ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian, menyusul diskusi panjang mengenai royalti dan hak cipta yang belum menemukan titik temu. Judika mencontohkan, lagu "Putus Atau Terus" yang diciptakan oleh Anji untuknya, kini sementara waktu tidak ia bawakan. "Aku sama Anji sudah sepakat untuk sementara ini tidak membawakan lagu itu dulu. Setelah adanya polemik ini, aku langsung menghubungi Anji dan menyampaikan bahwa untuk amannya, aku tidak akan membawakan lagu itu dulu, agar semua pihak merasa nyaman dan aku tidak merasa mengambil keuntungan dari karya yang kita kerjakan bersama," ungkap Judika saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025).

Saat ini, Judika lebih memilih untuk fokus pada lagu-lagu yang ia ciptakan sendiri. Menurutnya, ini adalah solusi terbaik untuk menghindari potensi masalah hukum terkait hak cipta. "Banyak penyanyi yang mungkin punya solusi berbeda, tapi untukku saat ini, dengan banyaknya lagu yang aku ciptakan sendiri, membawakan lagu-laguku sendiri adalah pilihan yang paling tepat," jelasnya.

Suami Duma Riris ini mengakui bahwa ia sering menerima permintaan untuk membawakan lagu-lagu dari musisi lain saat tampil di atas panggung. Namun, ia memilih untuk menahan diri, mengingat ketidakpastian hukum yang masih melingkupi isu hak cipta. "Seringkali saat manggung, ada permintaan untuk membawakan lagu-lagu tertentu. Tapi, dengan undang-undang yang masih belum menemukan titik temu, daripada menimbulkan masalah, lebih baik aku membawakan lagu-laguku sendiri. Bukan berarti aku tidak mau membawakan lagu orang lain, tapi aku hanya ingin menghindari potensi masalah," tegasnya.

Judika berharap agar persoalan hak cipta di dunia musik dapat segera diselesaikan secara komprehensif. Ia berharap adanya dialog yang konstruktif antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, untuk mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak. "Kita berharap masalah ini bisa segera selesai. Kita semua punya tujuan yang sama. Secara pribadi, di luar VISI, aku ingin suasana yang kondusif, diskusi yang sehat, dan solusi yang melibatkan semua pihak, termasuk LMKN dan pemerintah, agar semua orang merasa senang," pungkasnya. Judika berharap dengan adanya solusi yang jelas, industri musik Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.