Atasi Tawuran Remaja, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ruang Ekspresi 24 Jam
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah antisipatif untuk mengatasi maraknya aksi tawuran yang melibatkan remaja di wilayahnya. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa fenomena tawuran bukan sekadar masalah kriminalitas, melainkan juga indikasi kurangnya wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan energi dan mengekspresikan diri secara positif.
"Tawuran menjadi perhatian serius kami. Salah satu faktor pemicunya adalah energi berlebih pada anak muda yang membutuhkan tempat untuk berekspresi," ujar Pramono Anung saat ditemui di Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Sebagai solusi konkret, Pemprov DKI Jakarta akan mengoptimalkan fungsi taman-taman kota dengan membuka akses selama 24 jam. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi sarana positif bagi remaja untuk beraktivitas, berinteraksi, dan menyalurkan minat bakat mereka, sehingga potensi konflik antarpemuda dapat diminimalisir.
"Kami akan melakukan revitalisasi dan membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam. Fasilitas olahraga dan ruang ekspresi seni juga akan kami tingkatkan kualitasnya," lanjut Pramono Anung.
Politisi dari PDI Perjuangan tersebut meyakini bahwa ketersediaan ruang terbuka yang memadai akan memberikan dampak positif bagi perkembangan remaja. Dengan adanya wadah yang tepat, mereka dapat mengarahkan semangat dan kreativitas ke arah yang lebih konstruktif, sehingga dapat menekan angka tawuran di Jakarta.
Implementasi kebijakan ini rencananya akan dimulai pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498, tepatnya pada tanggal 22 Juni 2025. Terdapat enam taman yang akan beroperasi selama 24 jam penuh, yaitu:
- Taman Lapangan Banteng
- Taman Ayodya
- Tebet Eco Park
- Taman Langsat
- Taman Menteng
- Taman Literasi
Selain itu, empat taman lainnya akan diperpanjang jam operasionalnya hingga pukul 22.00 WIB.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menjelaskan bahwa keputusan terkait jam operasional taman mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat. "Contohnya, Tebet Eco Park merupakan taman yang cukup besar dan berlokasi di lingkungan yang kondusif. Namun, setelah kami evaluasi, operasional taman ini akan dibuka dari pagi hingga pukul 22.00 WIB," jelas Rano Karno.