Ratusan Aparat Keamanan Siaga Kawal Aksi Unjuk Rasa Buruh di Pelabuhan Tanjung Priok
Aparat keamanan dari berbagai satuan diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) di depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada hari Minggu. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya kegiatan penyampaian aspirasi tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Martuasah H Tobing, menjelaskan bahwa total 398 personel gabungan dikerahkan. Personel tersebut berasal dari berbagai unit, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Brigade Mobil Daerah (Satbrimobda), Direktorat Samapta (Ditsamapta), serta personel dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok sendiri. Sinergi antara berbagai elemen keamanan ini diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif selama aksi berlangsung.
Dalam penegasannya, AKBP Martuasah menekankan bahwa seluruh personel yang bertugas tidak diperkenankan membawa senjata api. Senjata api telah diamankan di gudang logistik dan diawasi ketat oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen untuk mengedepankan pendekatan yang humanis dan profesional dalam mengawal aksi unjuk rasa.
Petugas pengamanan diinstruksikan untuk menerapkan pendekatan humanis dan profesional dalam berinteraksi dengan para peserta aksi. Sebelum diterjunkan ke lapangan, para pimpinan satuan pengamanan mengikuti Tactical Floor Game (TFG). TFG ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap petugas memahami tugas, tanggung jawab, serta cara bertindak yang tepat di lokasi pengamanan. Pemahaman yang baik mengenai tugas dan peran masing-masing diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya gesekan yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, AKBP Martuasah menjelaskan bahwa petugas pengamanan juga memberikan dukungan logistik berupa buah-buahan, makanan, dan minuman kepada para peserta aksi. Hal ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, sekaligus upaya untuk memastikan agar para peserta aksi tetap terhidrasi dan tidak kelaparan selama berunjuk rasa.
Kapolres juga mengimbau kepada para orator aksi untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta menghindari provokasi yang dapat memicu kericuhan. Ia meminta agar aspirasi disampaikan secara santun dan tertib, sehingga aksi dapat berjalan dengan lancar dan damai. Komunikasi yang baik antara aparat keamanan dan peserta aksi diharapkan dapat menciptakan suasana yang saling menghormati dan menghargai.
Sebelumnya, AKBP Martuasah telah berkoordinasi dan membuat komitmen dengan seluruh elemen massa aksi untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Koordinasi ini penting untuk membangun pemahaman bersama mengenai batasan-batasan yang perlu diperhatikan selama aksi berlangsung.
Sebagai dampak dari aksi unjuk rasa ini, arus lalu lintas di sekitar Pos 9 Jalan Raya Pelabuhan Tanjung Priok diberlakukan sistem buka dan tutup secara situasional. Kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang hendak melintas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan Jalan Raya Cilincing untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Pengaturan lalu lintas ini dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari aksi unjuk rasa terhadap aktivitas masyarakat secara umum.