Kirab Salib di Magelang: Perpaduan Budaya Jawa dan Spiritualitas Paskah
Magelang, Jawa Tengah – Gereja Santo Ignatius di Kota Magelang menggelar Kirab Salib yang unik pada Jumat (18/4/2025), menandai tradisi baru dalam menyambut Paskah. Acara ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga perayaan keberagaman budaya dan semangat toleransi di tengah masyarakat.
Ratusan umat Katolik dengan antusias mengikuti Kirab Salib yang menjadi bagian dari rangkaian Jalan Salib. Mereka berjalan mengelilingi Alun-alun Magelang, mengenakan kostum-kostum kreatif sesuai tema kelompok masing-masing. Sebanyak 13 kelompok berpartisipasi, masing-masing menampilkan identitasnya melalui busana dan yel-yel khas. Kreativitas mereka pun diapresiasi dengan hadiah uang tunai bagi tiga kelompok terbaik.
Salah satu kelompok yang mencuri perhatian adalah Carolus, yang mengusung konsep busana adat Jawa. Empat anggota kelompok ini tampil memukau dengan riasan dan kostum yang menyerupai tokoh Punakawan dalam pewayangan Jawa. Seorang pria memerankan Petruk, sementara tiga wanita lainnya menjelma menjadi Semar, Gareng, dan Bagong. Penampilan mereka menjadi simbol perpaduan antara tradisi lokal dan nilai-nilai keagamaan.
Kelompok lain, Robertus, tak kalah kreatif dengan yel-yel unik yang menggunakan akronim nama kelompok mereka, “mrana-mrene bareng Kristus” (ke sana-sini bersama Kristus). Yel-yel ini menambah semangat dan keceriaan selama kirab berlangsung.
Setiap kelompok membawa salib yang telah dihias dengan berbagai ornamen, seperti manik-manik dan kain. Salib-salib ini nantinya akan diberkati sebagai simbol pengorbanan dan penebusan Yesus Kristus.
Kirab dimulai dari Gereja St Ignatius dan sempat berhenti di markas Polres Magelang Kota untuk acara penyambutan. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan kembali ke gereja. Suasana riang dan penuh tawa tiba-tiba berubah menjadi hening dan khidmat saat teatrikal penyaliban Yesus dipersembahkan. Adegan penyiksaan dan perjuangan Yesus selama tiga jam di kayu salib berhasil membangkitkan emosi dan penghayatan mendalam dari para jemaat.
Acara Kirab Salib ditutup dengan doa-doa yang dipimpin oleh Kepala Paroki Gereja St Ignatius, Alip Suwito Pr. Suasana hening dan khusyuk menyelimuti seluruh jemaat yang hadir.
Ketua panitia Kirab Salib, Albertus Indra Febriawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan konsep Paskah yang berbeda dan inklusif. "Kami mendukung keberagaman dan toleransi yang baik," ujarnya.
Alip Suwito Pr menambahkan bahwa tema Paskah 2025 yang diusung oleh Gereja St Ignatius adalah “Pilgrims of Hope, Semakin Katolik dan Apostolik.” Melalui tema ini, gereja ingin menyampaikan pesan harapan akan toleransi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
"Dengan Kirab Salib, gereja berupaya berbaur dengan kehidupan masyarakat Magelang yang plural," kata Alip Suwito Pr. "Sehingga gereja dapat terlihat dan signifikan di tengah masyarakat."