Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Desak Penghapusan Skema Order 'Hemat' yang Membebani Pengemudi Ojol

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) melayangkan tuntutan kepada perusahaan aplikasi transportasi online (ojol) untuk segera menghapus skema order 'hemat' yang dinilai merugikan pengemudi. Skema ini dianggap menciptakan diskriminasi dan mengurangi pendapatan para pengemudi.

Ketua SPAI, Lily Pujiati, mengungkapkan bahwa skema order 'hemat' seperti 'GrabBike Hemat' atau 'Akses Hemat' pada platform Grab, dan 'argo goceng' pada Gojek, memprioritaskan pengemudi yang mendaftar dalam skema tersebut. Akibatnya, pengemudi yang tidak mengikuti skema ini mengalami penurunan drastis dalam jumlah pesanan yang mereka terima.

"SPAI dengan tegas menuntut penghapusan program atau skema order yang diskriminatif, yang saat ini diterapkan oleh perusahaan platform," tegas Lily dalam keterangan tertulisnya.

Lily menjelaskan bahwa skema 'GrabBike Hemat' memotong pendapatan pengemudi sebesar Rp 2.000 untuk setiap 2-5 orderan penumpang. Potongan ini meningkat menjadi Rp 3.000 jika pengemudi menyelesaikan 6 orderan atau lebih. Bahkan, sejak April, potongan tersebut melonjak menjadi Rp 20.000 untuk 10 orderan atau lebih.

Pada platform Gojek, skema 'argo goceng' juga memberatkan pengemudi. Dalam skema ini, pengemudi dikenakan potongan hingga Rp 3.300 untuk setiap orderan yang diselesaikan. Sebagai contoh, seorang pengemudi ojol yang mengantar makanan dan seharusnya mendapatkan Rp 8.800, hanya menerima Rp 5.000 setelah dipotong biaya skema.

"Potongan-potongan ini semakin membebani pengemudi, terutama karena platform masih mengenakan potongan 30-50 persen untuk setiap orderan. Belum lagi biaya operasional yang harus ditanggung sendiri oleh pengemudi," lanjut Lily.

SPAI mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap aplikator ojol dan memaksa mereka untuk menghapus skema yang dianggap merugikan ini.

Sebelumnya, Director Mobility and Logistics Grab Indonesia, Tyas Widyastuti, menjelaskan bahwa program Akses Hemat merupakan program tambahan opsional yang memberikan mitra pengemudi akses ke layanan GrabBike Hemat. Biaya langganan harian program ini bervariasi di setiap kota dan telah diinformasikan kepada mitra saat pendaftaran.

"Mitra dapat membatalkan program Akses Hemat kapan saja tanpa biaya," kata Tyas. Ia juga menambahkan bahwa program ini diluncurkan setelah mempertimbangkan masukan dari pengemudi yang mengeluhkan ketersediaan layanan GrabBike Hemat. Pihaknya berjanji akan terus meninjau dan menyesuaikan program ini jika diperlukan.

Berikut rincian skema yang diprotes SPAI:

  • GrabBike Hemat/Akses Hemat (Grab):
    • Potongan Rp 2.000 untuk 2-5 orderan
    • Potongan Rp 3.000 untuk 6 orderan atau lebih
    • Potongan Rp 20.000 untuk 10 orderan atau lebih (mulai April)
  • Argo Goceng (Gojek):
    • Potongan hingga Rp 3.300 per orderan