Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter ke udara pada hari Minggu. Erupsi ini direkam oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono yang berlokasi di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.

Kolom abu yang teramati berwarna putih keabu-abuan dengan intensitas tebal, condong ke arah timur. Data dari pos pengamatan menunjukkan amplitudo maksimum letusan mencapai 22 mm dengan durasi sekitar satu menit. Sejak dini hari Sabtu hingga Minggu pagi, tercatat 252 letusan dengan ketinggian kolom abu bervariasi antara 800 hingga 1.000 meter.

Meningkatnya aktivitas vulkanik ini menyebabkan pihak berwenang memberlakukan zona larangan mendekat dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang. Status Gunung Dukono saat ini berada pada Level II atau Waspada, yang mengindikasikan aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan berpotensi menimbulkan bahaya. Bambang Sugiono, petugas Pos PGA Dukono, menjelaskan bahwa erupsi abu vulkanik terjadi secara berkala dan arah penyebarannya dapat berubah tergantung pada kondisi angin.

Selain erupsi, aktivitas kegempaan seperti tremor menerus dan gempa tektonik juga tercatat, menandakan peningkatan aktivitas di gunung dengan ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut ini. Asap dari kawah juga terlihat jelas dengan warna putih, intensitas sedang hingga tebal, dan ketinggian mencapai 900 meter di atas puncak.

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker atau pelindung hidung dan mulut, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Hal ini penting untuk melindungi sistem pernapasan dari iritasi dan gangguan kesehatan lainnya.

Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Dukono secara intensif dan mengimbau masyarakat serta wisatawan untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi yang dikeluarkan. Keselamatan menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik.