Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Kembali Erupsi
Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan kembali mengalami erupsi pada Minggu (20/4/2025). Erupsi ini merupakan kelanjutan dari serangkaian aktivitas vulkanik yang tercatat dalam beberapa hari terakhir.
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 18.49 WIB. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu tebal yang membumbung setinggi 800 meter di atas puncak gunung. Kolom abu ini terpantau mengarah ke utara dan timur laut, menunjukkan arah pergerakan angin pada saat kejadian. Amplitudo maksimum erupsi tercatat sebesar 22 milimeter dengan durasi 135 detik.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 20 April 2025 pukul 18.49 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," ungkap petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Gunung Semeru juga mengalami erupsi pada pukul 06.59 WIB dengan semburan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak kawah. Pada hari Sabtu (19/4/2025), PPGA Semeru mencatat sebanyak 51 kali letusan, meskipun sebagian di antaranya tidak dapat teramati secara visual karena tertutup kabut.
Menyikapi peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada Level II atau Waspada. Pihaknya mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak. Mengingat curah hujan tinggi yang sering terjadi di wilayah sekitar gunung, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
BPBD Lumajang terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keselamatan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, serta selalu memantau informasi resmi terkait aktivitas Gunung Semeru.