Misteri Kematian Amira: Polisi Bekasi Intensifkan Pencarian Saksi dan Bukti dalam Kasus Dugaan Tabrak Lari

Bekasi Digegerkan dengan Kematian Tragis Seorang Bocah

Kasus kematian seorang anak perempuan berusia 6 tahun bernama Amira di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan. Amira ditemukan meninggal dunia di depan sebuah warung kelontong pada Jumat, 18 April 2025, dengan dugaan kuat menjadi korban tabrak lari.

Penemuan jasad Amira bermula ketika pemilik warung hendak membuka tempat usahanya sekitar pukul 07.30 WIB. Saksi mata tersebut mendapati Amira dalam posisi duduk bersandar pada rak kayu tempat bensin eceran dijual, dekat dengan tumpukan karung sampah. Kejadian ini segera dilaporkan kepada pihak keluarga dan kepolisian.

Penyelidikan Intensif Dilakukan, Minimnya Saksi Jadi Kendala

Kepolisian Sektor Cikarang Barat dan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan. Dugaan awal mengarah pada peristiwa tabrak lari, diperkuat dengan ditemukannya luka-luka pada tubuh korban serta jejak pengereman kendaraan di sekitar lokasi kejadian.

"Dugaan sementara, ini adalah kecelakaan lalu lintas akibat tabrak lari," ungkap Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Bintang Baskoro.

Kompol Sugihartono, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, menambahkan bahwa kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 07.15 WIB di Jalan Saung Ranggon. Korban diduga tertabrak saat hendak menyeberang jalan dari arah utara ke selatan oleh kendaraan yang melaju dari arah timur ke barat. Identitas kendaraan tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Kronologi Sebelum Kejadian

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, sebelum kejadian tragis tersebut, Amira sempat pergi bersama kedua orang tuanya dengan berboncengan sepeda motor. Setelah mengantar ayahnya bekerja, Amira dan ibunya kembali ke rumah.

"Korban sempat ikut mengantar ayahnya bekerja, kemudian bersama ibunya pergi ke warung untuk membeli jajan," terang AKP Tri Bintang.

Sesampainya di rumah, Amira meminta uang kepada ibunya untuk kembali membeli jajan di warung. Korban kemudian diberi uang sebesar Rp 2.000. Uang tersebut ditemukan di sekitar lokasi kejadian saat Amira ditemukan meninggal dunia.

Polisi Temukan Jejak Rem, Perluas Pencarian CCTV

Petugas kepolisian menemukan jejak rem yang diduga berasal dari mobil di sekitar lokasi kejadian. Namun, polisi masih terus mendalami temuan ini untuk memastikan keterkaitannya dengan kasus tabrak lari yang menimpa Amira.

Salah satu kendala utama dalam penyelidikan kasus ini adalah minimnya saksi mata dan keberadaan kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Hal ini menyulitkan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi kendaraan dan pelaku tabrak lari.

"Minim saksi dan CCTV menjadi tantangan tersendiri dalam pengungkapan kasus ini," ujar Kompol Sugihartono.

Menyikapi hal tersebut, pihak kepolisian berencana memperluas penyisiran CCTV di area sekitar lokasi kejadian. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi kendaraan yang melintas pada waktu kejadian dan mengungkap pelaku tabrak lari yang menyebabkan kematian Amira.

"Kami akan memperluas penyisiran CCTV di sekitar lokasi. Saat ini, serangkaian pendalaman masih terus dilakukan," tegas Kompol Sugihartono.

Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian. Masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini diimbau untuk segera menghubungi pihak berwajib guna membantu mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi Amira dan keluarganya.