Ma'ruf Amin: Isu 'Matahari Kembar' Tak Perlu Dikhawatirkan Jika Dilandasi Niat Baik

Wakil Presiden ke-13, Ma'ruf Amin, memberikan tanggapannya terkait isu 'matahari kembar' yang belakangan ini mencuat dalamDiskursus politik nasional. Menurutnya, isu tersebut tidak akan menjadi ancaman bagi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, asalkan semua pihak memiliki niat yang tulus dan bersih.

Ma'ruf Amin mengimbau agar berbagai spekulasi yang muncul terkait pertemuan antara sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dengan Presiden ke-7 Joko Widodo tidak dibesar-besarkan. Pertemuan tersebut, yang kemudian memicu perbincangan mengenai 'matahari kembar', seharusnya dilihat sebagai momentum silaturahmi biasa. Pernyataan ini disampaikan Ma'ruf Amin di kawasan Widya Chandra, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025).

"Saya kira itu bagian harus diartikan sebagai dari silaturahmi itu tadi, dengan bekas presiden, dengan bekas wapres, dengan yang lain-lain," ujar Ma'ruf.

Isu 'matahari kembar' sendiri muncul setelah beberapa menteri dari kabinet Prabowo terlihat mengunjungi kediaman Joko Widodo di Solo dalam rangka merayakan Idul Fitri. Lebih lanjut, beberapa menteri bahkan menyebut Jokowi sebagai "bos" mereka, yang semakin memicu perdebatan di kalangan pengamat politik dan masyarakat.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, seusai bertemu Jokowi pada Jumat (11/4/2025) menyatakan, "Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya". Senada dengan Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi dengan Jokowi sebagai atasannya.

"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi, saya sama Ibu mau silaturahmi mohon maaf lahir dan batin. Juga (minta) doian supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi Menteri Kesehatan kan," kata Budi.

Politisi PKS, Mardani Ali Sera, menilai bahwa silaturahmi Lebaran adalah hal yang wajar, termasuk kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi. Namun, ia mengingatkan agar kunjungan tersebut tidak menimbulkan kesan adanya dualisme kepemimpinan atau 'matahari kembar' dalam pemerintahan.

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani.

Mardani juga meyakini bahwa Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya kepada presiden sebelumnya. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya bagi seluruh jajaran kabinet untuk tetap menjaga kewibawaan pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi,” kata Mardani.