Fenomena Hilangnya Amanah: Pertanda Akhir Zaman dalam Perspektif Islam

Amanah yang Terkikis: Isyarat Kiamat dalam Hadis Nabi

Dalam khazanah ajaran Islam, Rasulullah SAW telah memberikan berbagai petunjuk mengenai tanda-tanda akhir zaman. Salah satu isyarat penting yang beliau sampaikan adalah hilangnya sifat amanah atau kepercayaan dari hati manusia. Hal ini bukan sekadar penurunan moralitas, melainkan sebuah fenomena yang menandakan semakin dekatnya hari kiamat.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW menggambarkan bagaimana amanah akan dicabut dari hati manusia secara bertahap. Beliau bersabda bahwa awalnya amanah tertanam kuat di dalam hati, seiring dengan pemahaman terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah. Namun, seiring berjalannya waktu, amanah itu akan ditarik sedikit demi sedikit, meninggalkan bekas yang semakin lama semakin pudar. Bahkan, Rasulullah SAW mengumpamakan hilangnya amanah seperti bara api yang membakar kaki, meninggalkan luka yang membengkak namun tanpa isi. Kondisi ini akan menyebabkan orang-orang melakukan transaksi jual beli tanpa kejujuran, dan sulit menemukan orang yang benar-benar dapat dipercaya.

Rasulullah SAW melanjutkan bahwa pada masa itu, orang-orang akan memuji seseorang karena kejujurannya, kebijaksanaannya, dan kesabarannya. Namun, pujian tersebut hanyalah sebatas ucapan di bibir saja, karena di dalam hatinya tidak ada keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi. Beliau juga menuturkan bahwa di masa lalu, beliau tidak khawatir terhadap siapa pun yang berbaiat kepadanya, karena jika ia seorang Muslim, ia akan menjaga amanah berdasarkan ajaran Islam. Jika ia seorang Yahudi atau Nasrani, ia akan bertanggung jawab sesuai dengan keyakinannya. Namun, di akhir zaman, beliau hanya mempercayai beberapa orang saja karena langkanya orang yang amanah.

Urusan Diserahkan pada yang Bukan Ahli: Manifestasi Hilangnya Amanah

Selain hilangnya kejujuran dalam transaksi sehari-hari, Rasulullah SAW juga mengaitkan tanda kiamat dengan penyerahan urusan kepada orang yang tidak kompeten. Dalam sebuah hadis, seorang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kapan terjadinya kiamat. Rasulullah SAW menjawab bahwa kiamat akan terjadi ketika amanah telah disia-siakan. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai maksud penyia-nyiaan amanah, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hal itu terjadi ketika segala urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya.

Hadis ini memberikan gambaran yang jelas bahwa hilangnya amanah bukan hanya soal kejujuran individu, tetapi juga terkait dengan sistem dan tatanan sosial. Ketika orang-orang yang tidak memiliki kualifikasi dan kompetensi diberi tanggung jawab, maka akan terjadi kerusakan dan ketidakadilan. Hal ini merupakan salah satu tanda yang mengindikasikan semakin dekatnya hari kiamat.

Selain itu, terdapat hadis lain yang menyebutkan tanda-tanda kiamat lainnya, seperti dicabutnya ilmu pengetahuan, merajalelanya kebodohan, berkurangnya jumlah laki-laki, dan meningkatnya jumlah wanita. Kondisi ini menyebabkan seorang lelaki harus menanggung beban lima puluh wanita. Hadis lain juga menyebutkan bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang yang hina di antara mereka.

Wallahu a'lam bishawab.