Dolar AS Menguat, Implikasi pada Harga Mobil Bekas, Fenomena Harga 'Gelap' Honda Estilo, dan Perbandingan Teknologi Hybrid vs. PHEV
Fluktuasi Dolar AS Memicu Kekhawatiran Kenaikan Harga Mobil Bekas
Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah mengalami penguatan signifikan, menembus angka Rp 16.900. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan pelaku dan konsumen otomotif, khususnya pasar mobil bekas. Penguatan Dolar AS berpotensi meningkatkan biaya impor komponen dan suku cadang, yang pada akhirnya dapat berimbas pada kenaikan harga jual mobil bekas di pasaran.
Pengamat otomotif memperkirakan dampak penguatan Dolar AS akan lebih terasa pada mobil bekas dengan usia yang relatif muda, yang masih memiliki ketergantungan pada komponen impor. Sementara itu, mobil bekas dengan usia lebih tua dan kandungan lokal yang lebih tinggi mungkin tidak terlalu terpengaruh.
Misteri Harga 'Gelap' Honda Estilo: Faktor Penentu dan Daya Tarik Kolektor
Honda Civic Estilo, hatchback ikonik era 1990-an, kini menjadi incaran para kolektor dan penggemar otomotif. Namun, harga bekas Estilo terbilang unik dan cenderung 'gelap', karena dipengaruhi oleh berbagai faktor subjektif yang sulit diprediksi. Kondisi fisik mobil, orisinalitas, kelangkaan, dan nilai historis menjadi penentu utama harga jual Estilo.
Beberapa unit Estilo dengan kondisi istimewa, orisinalitas tinggi, dan sejarah kepemilikan yang jelas, bahkan dapat mencapai harga fantastis, menembus angka ratusan juta rupiah. Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai sebuah mobil klasik tidak hanya ditentukan oleh usia dan performa, tetapi juga oleh nilai sentimental dan kelangkaannya.
Memahami Perbedaan Mendasar: Teknologi Hybrid vs. Plug-in Hybrid (PHEV)
Di era elektrifikasi, teknologi hybrid dan plug-in hybrid (PHEV) semakin populer sebagai alternatif kendaraan ramah lingkungan. Meskipun keduanya mengkombinasikan mesin pembakaran internal dengan motor listrik, terdapat perbedaan mendasar dalam hal cara kerja dan kemampuan.
- Hybrid (HEV): Mobil hybrid memiliki motor listrik yang berfungsi membantu mesin pembakaran internal, terutama saat akselerasi dan kecepatan rendah. Baterai pada mobil hybrid diisi ulang secara otomatis melalui regenerative braking dan putaran mesin. Mobil hybrid tidak dapat diisi daya dari sumber eksternal.
- Plug-in Hybrid (PHEV): Mobil PHEV memiliki motor listrik yang lebih besar dan baterai yang lebih besar dibandingkan mobil hybrid. Hal ini memungkinkan mobil PHEV untuk berjalan dalam mode listrik sepenuhnya (EV mode) dalam jarak tertentu. Baterai pada mobil PHEV dapat diisi ulang dari sumber eksternal, seperti colokan listrik di rumah atau stasiun pengisian daya.
Produsen otomotif seperti Chery kini mulai fokus mengembangkan teknologi PHEV, sebagai solusi transisi menuju era kendaraan listrik sepenuhnya. Chery Tiggo 8 CSH menjadi salah satu model PHEV andalan yang diharapkan dapat bersaing di pasar kendaraan elektrifikasi Indonesia.
Insiden Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Menabrak Puluhan Motor di Jakarta Utara
Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan sejumlah sepeda motor terjadi di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Video kejadian tersebut viral di media sosial, menunjukkan mobil listrik menabrak 21 sepeda motor yang terparkir di depan sebuah tempat hiburan malam. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan tersebut, termasuk dugaan pengemudi dalam kondisi mabuk.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama di era kendaraan listrik yang semakin berkembang. Pengemudi kendaraan listrik harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik kendaraan mereka dan selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara.