Kisah Tragis Pria Jakarta: Pengorbanan Vasektomi Berujung Perpisahan

Pengorbanan Cinta Berujung Nestapa: Kisah Pria Jakarta Pasca-Vasektomi

Kisah pilu menghampiri Hidayatulloh (31), seorang pria asal DKI Jakarta, yang viral di media sosial. Keputusannya untuk menjalani vasektomi di usia muda, 26 tahun, didasari rasa cinta dan empati yang mendalam terhadap istrinya. Ia tak tega melihat sang istri berulang kali merasakan sakitnya melahirkan, hingga tiga kali lamanya.

Ata, demikian ia akrab disapa, mengira pengorbanannya ini akan mempererat ikatan pernikahan mereka. Namun, takdir berkata lain. Sang istri memilih jalan berbeda, menikah lagi dengan pria lain, dan dikaruniai seorang anak. Patah hati dan kecewa, Ata kini memfokuskan diri untuk membesarkan ketiga anaknya seorang diri. Keinginan untuk menikah lagi pun sirna. Ia merasa tak mungkin ada wanita yang mau menerimanya, mengingat dirinya telah menjalani vasektomi.

Motivasi Tulus Berbalas Luka

Keberanian Ata untuk mengambil langkah vasektomi lahir dari keyakinan akan cinta abadi dengan sang istri. Ia ingin meringankan beban fisik dan psikologis yang dialami istrinya selama proses kehamilan dan persalinan. Baginya, vasektomi adalah wujud pengorbanan seorang suami yang mencintai istrinya tanpa batas. Sayangnya, pengorbanan tersebut justru menjadi bumerang baginya.

"Memutuskan vasektomi awalnya atas dasar kasih sayang saya terhadap mantan istri, karena saya menyaksikan langsung istri saya melahirkan, saya rasa juga harus berkorban demi dia," ungkap Ata dengan nada getir. Ia menambahkan, "Saya vasektomi di umur 26 tahun, karena saya waktu itu berpikir akan sampai mati sama istri. Setelah dia ninggalin sekarang, sakitnya luar biasa."

Pengalaman Vasektomi dan Kemungkinan Pemulihan

Ata menjalani prosedur vasektomi di salah satu fasilitas kesehatan di DKI Jakarta, memanfaatkan program gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Ia mengakui, efek samping yang dirasakannya hanya berupa nyeri ringan di area kelamin selama beberapa hari setelah operasi. Setelah itu, ia tidak merasakan efek samping apapun hingga saat ini.

Lantas, muncul pertanyaan mengenai kemungkinan pemulihan pasca-vasektomi. Apakah vasektomi dapat dibatalkan jika seseorang menyesali keputusannya? Pakar seksologi, dr. Boyke Dian Nugraha, menjelaskan bahwa prosedur pembalikan vasektomi (vasectomy reversal) memang mungkin dilakukan. Namun, peluang keberhasilan kehamilan setelah pembalikan vasektomi jauh lebih kecil dibandingkan sebelum menjalani prosedur vasektomi.

"Kalau nanti bisa disambung lagi gak ikatannya kalau ingin hamil? Bisa sih cuman kebehasilannya setelah dipotong itu cuma sekitar 15-25 persen saja," jelas dr. Boyke. Hal ini sejalan dengan informasi dari Mayo Clinic, yang menyebutkan bahwa pembalikan vasektomi adalah prosedur untuk menyambungkan kembali saluran yang membawa sperma dari testis ke air mani. Meskipun memungkinkan, tingkat keberhasilannya tidaklah tinggi.

Kisah Ata menjadi pengingat bahwa cinta dan komitmen dalam pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengorbanan besar yang didasari cinta pun, kadang kala, tidak dapat menjamin kebahagiaan abadi. Ia kini berjuang untuk menata kembali hidupnya, membesarkan ketiga anaknya, dan belajar menerima kenyataan pahit yang telah menimpanya.