Mendikdasmen Abdul Mu'ti Serukan Kesederhanaan Bagi Pejabat Saat Kunjungan ke Kebumen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, melakukan kunjungan kerja ke Kebumen pada hari Minggu, 20 April 2025. Kunjungan ini dilakukan sehari setelah kunjungan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Kehadiran Abdul Mu'ti di Kebumen adalah untuk menghadiri Pengajian Akbar dan Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Gombong yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo). Ia disambut langsung oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, bersama dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan civitas akademika Unimugo.
Dalam ceramahnya, Abdul Mu'ti menekankan pentingnya keteladanan bagi seorang pejabat, khususnya dalam hal kesederhanaan. Menurutnya, hidup sederhana merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang harus diimplementasikan. Ia mencontohkan bagaimana dirinya telah membuat aturan internal di Kementerian Pendidikan yang mewajibkan seluruh jajarannya untuk hidup sederhana.
"Sejak saya menjabat sebagai menteri, saya telah menetapkan kebijakan penerapan pola hidup sederhana. Contohnya, dalam perjalanan dinas, seluruh jajaran, termasuk saya sendiri, wajib menggunakan kelas ekonomi saat naik pesawat," tegas Abdul Mu'ti. Selain itu, ia juga membatasi penggunaan akomodasi selama perjalanan dinas. Ia menginstruksikan agar jajarannya menginap di fasilitas milik kementerian jika tersedia. Jika tidak, mereka baru diperbolehkan menginap di hotel dengan batasan maksimal bintang empat dan kamar standar.
Abdul Mu'ti juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam menjalankan tugas sebagai pejabat. Ia membatasi jumlah staf pendamping saat melakukan perjalanan dinas maksimal hanya dua orang. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan kebijakan efisiensi yang dicanangkan oleh Presiden.
"Sebagai pejabat, kita harus melayani masyarakat dengan tulus, bukan karena iming-iming materi," imbuhnya. Ia berharap seluruh pejabat di Kebumen dapat menginternalisasi nilai-nilai kesederhanaan dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Abdul Mu'ti, yang dikenal sebagai pribadi yang sederhana bahkan sebelum menjabat sebagai menteri. Ia menyebut kesederhanaan Abdul Mu'ti sebagai contoh yang patut diteladani oleh dirinya dan seluruh kader Muhammadiyah.
"Saya tahu betul Pak Menteri ini, bahkan saat rapat biasa pun beliau hanya menggelar tikar dan makan siang dengan nasi bungkus. Ini luar biasa. Seorang menteri saja makan nasi bungkus," ungkap Bupati Lilis.
Bupati Lilis juga menyampaikan rasa senang dan bangganya atas kunjungan Mendikdasmen ke Kebumen. Ia merasa kehadiran Abdul Mu'ti di Gombong seperti kedatangan keluarga sendiri yang pulang kampung, mengingat keduanya aktif dalam organisasi keagamaan yang sama.
"Saya sendiri adalah kader Aisyiyah dan saat ini menjabat sebagai Bendahara Pimpinan Cabang Aisyiyah Gombong. Jadi, rasanya seperti menyambut keluarga yang pulang kampung. Muhammadiyah dan Aisyiyah bukan sekadar organisasi, melainkan rumah perjuangan dan pengabdian bagi kita semua," tuturnya.
Bupati berharap kunjungan Mendikdasmen ini akan membawa perhatian dan dukungan yang lebih besar bagi sektor pendidikan di Kabupaten Kebumen. Ia memaparkan bahwa Kebumen saat ini memiliki 863 Sekolah Dasar, 204 Sekolah Menengah Pertama, 51 Sekolah Menengah Atas, dan 66 Sekolah Menengah Kejuruan.
"Kami terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih humanis bagi para guru, salah satunya dengan mendorong kebijakan agar guru-guru dapat mengajar di sekolah yang dekat dengan tempat tinggal mereka," jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan ini bertujuan agar waktu guru tidak habis di jalan, mereka dapat lebih dekat dengan keluarga dan murid, menghemat biaya transportasi, dan merasa lebih nyaman dalam bekerja. Pemerintah Kabupaten Kebumen juga sedang menjalankan program fleksibilitas kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang pendidikan, dengan sistem bekerja dari rumah atau dari mana saja, terutama saat libur sekolah.
"Harapannya, para guru dapat lebih fleksibel namun tetap produktif. Semua ini demi mewujudkan lingkungan kerja yang lebih sehat dan bahagia," pungkasnya.