Tragedi Banjir Bandang Landa Bandar Lampung, Tiga Warga Dilaporkan Meninggal Dunia

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Senin dini hari, 21 April 2025, memicu banjir bandang yang merenggut nyawa tiga warga. Bencana alam ini terjadi di wilayah Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, menyebabkan kerusakan signifikan dan kepanikan di kalangan penduduk setempat.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban. Wahyu Hidayat, Humas BPBD Provinsi Lampung, mengkonfirmasi bahwa ketiga jenazah telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung untuk proses identifikasi lebih lanjut. Korban pertama yang ditemukan adalah Piyan, seorang remaja berusia 15 tahun, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bawah kolong mobil. Korban kedua teridentifikasi sebagai Diding, seorang pria berusia 45 tahun. Sementara korban ketiga, Kunawati (59), ditemukan oleh tim TRC BPBD Bandar Lampung tertimpa lemari di dalam rumahnya saat banjir melanda. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan akibat derasnya arus banjir dan kondisi lingkungan yang berbahaya.

Saat ini, tim gabungan dari BPBD, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran, serta instansi terkait lainnya masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan kerusakan dan membantu warga yang terdampak. BPBD Provinsi Lampung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca di Kota Bandar Lampung masih menunjukkan intensitas hujan sedang. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah aliran sungai dan tempat-tempat yang rawan banjir, serta mengikuti arahan dari petugas terkait untuk keselamatan bersama.

Banjir bandang ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim dan curah hujan tinggi. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan sistem drainase, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan preventif dalam menghadapi ancaman bencana alam.