Polemik Saweran DJ Nathalie Holscher di Sidrap: Reaksi Keras dan Penolakan Minta Maaf
Kontroversi Penampilan DJ Nathalie Holscher di Sidrap Memicu Reaksi Keras
Penampilan Disc Jockey (DJ) Nathalie Holscher di sebuah Tempat Hiburan Malam (THM) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, berbuntut panjang. Insiden saweran uang yang terjadi saat penampilannya memicu kontroversi di tengah masyarakat dan pemerintah daerah. Aksi ini dianggap mencoreng citra religius yang selama ini dijunjung tinggi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap.
Beberapa fakta penting terkait polemik ini:
-
Teguran Kemendagri: Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, mengaku mendapat teguran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait viralnya video saweran tersebut. Ia menyayangkan kejadian ini merusak citra positif yang telah dibangun selama 40 hari kepemimpinannya. Bupati menegaskan akan menindak tegas THM yang melanggar peraturan daerah.
-
Kecaman Ormas Islam: Organisasi masyarakat (Ormas) Islam seperti Muhammadiyah dan Wahdah Islamiyah turut mengecam keras aksi tersebut. Mereka menilai penampilan DJ Nathalie sarat unsur pornografi dan mencoreng nama baik Sidrap. Ormas-ormas ini mendesak pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk mengevaluasi izin usaha THM dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi.
-
Undangan Promosi Wisata: Anggota DPR RI, Rusdi Masse (RMS), justru mengundang kembali Nathalie Holscher ke Sidrap. Tujuannya, untuk mempromosikan potensi wisata dan kuliner daerah tersebut. RMS berpendapat, fokus perhatian seharusnya tidak hanya tertuju pada insiden saweran, tetapi juga pada potensi positif yang bisa digali dari kehadiran Nathalie.
-
Desakan Permintaan Maaf: Bupati Sidrap awalnya menginginkan Nathalie Holscher meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kejadian tersebut. RMS juga sempat berupaya memfasilitasi pertemuan antara Nathalie dan tokoh masyarakat Sidrap. Namun, permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Nathalie.
-
Penolakan Minta Maaf dan Pembelaan Diri: Nathalie Holscher menolak permintaan maaf dan mempertanyakan kesalahannya. Ia berdalih bahwa dirinya hanya menjalankan tugas profesional sebagai DJ dan disawer oleh pengunjung sebagai bentuk apresiasi. Nathalie juga merasa heran mengapa hanya dirinya yang disorot, padahal banyak DJ lain yang juga mengalami hal serupa di Sidrap. Ia pun mempertanyakan mengapa sorotan baru muncul saat ini, dan bukan sebelumnya.
-
Keheranan Nathalie atas Sorotan: Nathalie merasa heran mengapa penampilannya di Sidrap menjadi sorotan luas. Ia berpendapat bahwa jika memang tidak menginginkan adanya THM, sebaiknya tempat-tempat tersebut ditutup saja, daripada terus menerus membawa-bawa namanya.
Nathalie menegaskan bahwa dirinya hanya bekerja secara profesional. Ia juga menyatakan bahwa saweran merupakan bentuk apresiasi dari pengunjung klub. Jika ada demonstrasi menolak keberadaan klub malam di Sidrap, Nathalie mempertanyakan mengapa namanya yang selalu dibawa-bawa dan mengapa hal ini baru dipermasalahkan sekarang.