Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sudirman Ngangkruk, yang terletak di Gondangrejo, Karanganyar, menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kartini pada Senin (21/4/2025). Upacara ini diadakan di lapangan Ngangkruk, Selokaton Gondangrejo, dimulai pada pukul 08.25 WIB.

Keterbatasan lahan sekolah tidak menyurutkan semangat untuk menghormati jasa pahlawan emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Bapak dan ibu guru, bersama dengan para siswa yang mengenakan busana adat, turut serta dalam upacara tersebut. Prosesi pemasangan tiang bendera menjadi pembuka rangkaian acara.

Kepala Sekolah MI Sudirman Ngangkruk, Muhammad Arif Ruslan, menjelaskan bahwa luas lahan sekolah yang hanya 700 meter persegi menjadi tantangan tersendiri. Dengan jumlah siswa mencapai 140 orang, dan adanya proses pembangunan masjid di lokasi yang sama, pihak sekolah memutuskan untuk menggelar upacara di lapangan terbuka. Meskipun demikian, Arif menyadari konsekuensi dari pemilihan lokasi tersebut, yaitu cuaca panas yang mungkin dirasakan oleh para peserta.

Upacara berlangsung sederhana dengan menggunakan alat pengeras suara berupa megafon. Prosesi pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan menyanyikan lagu Ibu Kartini diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta. Arif, selaku pembina upacara, menyampaikan amanat yang menekankan pentingnya semangat Kartini sebagai sumber inspirasi. Ia mengingatkan bahwa Kartini telah membuka jalan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki. Arif berharap, momen peringatan Hari Kartini ini dapat memotivasi para siswa untuk lebih giat belajar dan meraih cita-cita.

Sebagai penutup upacara, dipilih dua murid yang mengenakan pakaian adat terbaik. Arif menjelaskan bahwa upacara peringatan hari besar nasional merupakan agenda rutin sekolah. Untuk hari-hari biasa, kegiatan apel dilaksanakan di depan kelas masing-masing, dilanjutkan dengan melafalkan Pancasila sebelum memulai pelajaran.

Selain upacara, peringatan Hari Kartini di MI Sudirman Ngangkruk juga dimeriahkan dengan kegiatan pengenalan berbagai kuliner khas Indonesia yang disiapkan oleh masing-masing kelas. Arif menambahkan bahwa pada hari itu, terdapat kelonggaran waktu bagi para siswa mengingat pakaian adat yang mereka kenakan. Ia berharap, para siswa dapat mengambil hikmah dari perjuangan Kartini dan para orang tua juga berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.

"Saya harap pada momen Kartini ini, ibu-ibu yang ada di rumah benar-benar menjadi Kartini yang bisa mensuport anak-anaknya supaya menjadi lebih baik bagi masa depan mereka," pungkas Arif.