Gubernur Banten Akan Berkolaborasi Atasi Berbagai Permasalahan di Tangerang Selatan

Gubernur Banten Akan Berkolaborasi Atasi Berbagai Permasalahan di Tangerang Selatan

Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan niatnya untuk secara berkala menjalankan tugas pemerintahan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Langkah ini diutarakan sebagai upaya strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Tangsel dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam kunjungannya ke Gedung DPRD Tangsel pada Rabu, 5 Maret 2025, Gubernur Andra Soni menekankan pentingnya kerja sama antar-lembaga pemerintahan untuk mengatasi tantangan yang bersifat multi-sektoral. Beliau menegaskan bahwa setiap permasalahan, meskipun telah terbagi berdasarkan kewenangan, membutuhkan pendekatan kolaboratif untuk menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Tangsel, sebagai bagian integral dari Provinsi Banten, menghadapi sejumlah tantangan kompleks yang memerlukan penanganan terpadu. Beberapa isu krusial yang disoroti meliputi permasalahan banjir, kemacetan lalu lintas, pengelolaan sampah, keterbatasan akses pendidikan, dan peningkatan angka kriminalitas. Permasalahan banjir, misalnya, tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak. Jalan Raya Serpong, yang menjadi salah satu ruas jalan provinsi, kerap terendam banjir. Hal ini memerlukan koordinasi intensif antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota untuk mengatasi masalah drainase yang buruk, alih fungsi lahan, serta sedimentasi sungai. Wilayah Ciputat, Pamulang, dan Serpong secara berkala dilanda banjir akibat hujan deras.

Kemacetan lalu lintas juga menjadi problem klasik di Tangsel. Jalan-jalan utama seperti Boulevard BSD, Jalan Raya Ciputat, dan Pondok Aren seringkali mengalami kepadatan arus lalu lintas, terutama pada jam sibuk. Meskipun Transjakarta dan KRL telah beroperasi di Tangsel, moda transportasi massal tersebut masih belum mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Tangsel, melalui Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, telah merancang 33 trayek angkutan umum baru untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong penggunaan transportasi publik. Pelelangan proyek ini direncanakan pada tahun 2025, dengan TransJakarta dan beberapa perusahaan swasta telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi.

Selain itu, infrastruktur pendukung transportasi publik seperti trotoar dan jalur sepeda masih perlu ditingkatkan untuk menciptakan opsi mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Pengelolaan sampah juga menjadi tantangan besar. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Serpong kerap kelebihan kapasitas dan pernah mengalami longsor. TPA Cipeucang, yang saat ini hanya memiliki satu landfill aktif seluas 0,8 hektar, terancam ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena masih menggunakan metode pembuangan terbuka (open dumping) yang menimbulkan masalah bau menyengat dan pencemaran air lindi ke Sungai Cisadane. Program pengelolaan sampah berbasis masyarakat juga masih perlu ditingkatkan efisiensinya.

Di sektor pendidikan, keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Tangsel menjadi polemik tahunan. Banyak orang tua kesulitan mendapatkan tempat untuk anak-anak mereka di sekolah negeri, sehingga terpaksa memilih sekolah swasta yang lebih mahal atau sekolah di Jakarta. Pemerintah Kota Tangsel menargetkan penambahan tujuh unit sekolah menengah pertama (SMP) baru untuk mengatasi masalah ini. Terakhir, peningkatan angka kriminalitas, termasuk begal, pencurian kendaraan, penculikan anak, tawuran, dan peredaran narkoba, juga menjadi perhatian serius. Pemerintah Kota Tangsel mendorong masyarakat untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban.

Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Tangsel diharapkan mampu memberikan solusi konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Rencana Gubernur Andra Soni untuk berkantor di Tangsel diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan sinkronisasi program, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan dan kesejahteraan masyarakat Tangsel dapat terwujud.