KRL Buatan INKA Siap Mengaspal di Jabodetabek: Serangkaian Uji Coba Dimulai

Kereta Rel Listrik (KRL) produksi PT Industri Kereta Api (INKA) telah memulai babak baru dalam dunia transportasi publik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek). Rangkaian kereta api yang dipesan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak perusahaannya, KAI Commuter, ini telah tiba di Jakarta dan siap menjalani serangkaian uji coba sebelum resmi beroperasi melayani jutaan penumpang.

Satu set KRL yang dirakit di pabrik INKA yang berlokasi di Madiun, Jawa Timur, terdiri dari 12 gerbong. Pengiriman KRL baru ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada Kamis, 17 April 2025, dan tahap kedua pada Minggu, 20 April 2025. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa setiap pengiriman terdiri dari enam unit kereta. Dengan demikian, total 12 unit KRL telah tiba di Depo KRL Depok, membentuk satu rangkaian lengkap.

Sebelum dapat digunakan secara komersial, KRL buatan dalam negeri ini akan menjalani uji dinamis sejauh 4.000 km di seluruh lintas KRL Commuter Line Jabodetabek. Proses ini meliputi:

  • Commissioning test: Pengujian awal untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan baik.
  • Uji akselerasi: Menguji kemampuan kereta untuk mencapai kecepatan yang diinginkan dalam waktu tertentu.
  • Uji top speed (kecepatan maksimum): Menguji kemampuan kereta untuk mencapai dan mempertahankan kecepatan maksimum yang dirancang.
  • Uji pengereman: Menguji efektivitas dan keandalan sistem pengereman.

Dalam serangkaian uji coba ini, KAI Commuter akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk memastikan bahwa KRL memenuhi standar keselamatan dan kualitas yang ditetapkan. Joni Martinus menyatakan kebanggaannya atas karya anak bangsa ini. Ia juga menegaskan bahwa penggunaan KRL buatan dalam negeri merupakan wujud komitmen KAI Commuter dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Selain itu, hal ini juga menjadi bentuk sinergi antar BUMN.

Diharapkan dengan kehadiran KRL baru ini, kebutuhan masyarakat akan transportasi publik yang andal dan efisien dapat terpenuhi. Saat ini, volume pengguna Commuter Line Jabodetabek mencapai lebih dari 1 juta orang setiap hari kerja. KRL baru ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan dan menjawab kebutuhan masyarakat pengguna transportasi perkotaan.