Dua Direksi BNI Perkuat Portofolio Investasi dengan Pembelian Saham BBNI
Dua Direksi BNI Perkuat Portofolio Investasi dengan Pembelian Saham BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan adanya transaksi pembelian saham internal oleh dua orang direksi perusahaan. Informasi ini terungkap melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 7 Maret 2025. Transaksi ini mencerminkan kepercayaan internal terhadap prospek pertumbuhan dan kinerja BBNI ke depannya.
Direktur Utama BBNI, Royke Tumilaar, tercatat melakukan pembelian sebanyak 186.200 saham BBNI pada tanggal 28 Februari 2025 dengan harga Rp 4.030 per saham. Total investasi yang dikeluarkan oleh Bapak Tumilaar mencapai Rp 750,38 juta. Setelah transaksi ini, kepemilikan saham BBNI Bapak Tumilaar meningkat menjadi 6.204.141 saham, atau setara dengan 0,0163% dari total saham beredar. Dalam keterangan resminya, pembelian saham tersebut dijelaskan sebagai bagian dari strategi investasi pribadi.
Sementara itu, Direktur lainnya, Hussein Paolo Kartadjoemena, juga turut melakukan pembelian saham BBNI pada waktu yang sama. Bapak Kartadjoemena melakukan pembelian dalam dua tahap. Tahap pertama, ia mengakuisisi 243.900 saham dengan harga Rp 4.100 per saham, menghabiskan dana sebesar Rp 999,99 juta. Pada tahap kedua, ia membeli 24.400 saham dengan harga Rp 4.110 per saham, dengan total investasi sebesar Rp 100,28 juta. Total investasi Bapak Kartadjoemena untuk pembelian saham BBNI mencapai Rp 1,10 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 3.075.911 saham atau setara 0,0083% dari total saham beredar. Sama seperti Bapak Tumilaar, pembelian saham ini juga dinyatakan sebagai bagian dari strategi investasi pribadi.
Transaksi pembelian saham oleh kedua direksi ini menunjukkan keyakinan dan optimisme yang kuat terhadap prospek bisnis BBNI di masa mendatang. Aksi ini juga dapat diinterpretasikan sebagai bentuk kepercayaan diri manajemen terhadap kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan yang signifikan di sektor perbankan. Hal ini tentu dapat menjadi sentimen positif bagi pasar dan investor eksternal.
Kepemilikan saham oleh manajemen sendiri juga sering kali menjadi indikator penting bagi investor, karena menunjukkan komitmen dan keselarasan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham. Pembelian saham internal dapat mengurangi potensi konflik kepentingan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.
Secara keseluruhan, transaksi pembelian saham BBNI oleh kedua direksi ini menunjukkan suatu langkah strategis yang memperkuat posisi mereka sebagai pemegang saham dan sekaligus menandakan kepercayaan diri internal terhadap kinerja dan prospek perusahaan di masa depan. Langkah ini berpotensi memberikan dampak positif bagi citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor.