Menhan AS Diduga Kembali Bagikan Informasi Sensitif Serangan Yaman di Grup Chat Pribadi

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, kembali menjadi sorotan setelah muncul laporan mengenai dugaan pembagian informasi sensitif terkait rencana serangan udara AS di Yaman melalui grup obrolan pribadi. Kabar ini pertama kali diungkap oleh New York Times pada Minggu (20/4), yang menyebutkan bahwa grup obrolan Signal tersebut beranggotakan istri, saudara laki-laki, dan pengacara pribadinya.

Menurut laporan tersebut, kejadian ini merupakan kali kedua Hegseth diduga membagikan informasi militer sensitif melalui aplikasi pesan komersial kepada pihak yang tidak berwenang. Sebelumnya, majalah The Atlantic melaporkan bahwa pemimpin redaksi mereka secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal yang membahas serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman pada 15 Maret. Obrolan tersebut juga melibatkan pejabat lain, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz. Bocornya informasi ini memicu penyelidikan oleh Inspektur Jenderal Pentagon.

New York Times melaporkan bahwa Hegseth diduga membagikan informasi mengenai serangan 15 Maret yang sama ke grup obrolan Signal kedua. Informasi yang dibagikan mencakup jadwal penerbangan jet tempur F/A-18 Hornet yang menargetkan Houthi di Yaman. Perbedaannya dengan insiden sebelumnya adalah grup obrolan ini dibuat sendiri oleh Hegseth, sementara obrolan sebelumnya diprakarsai oleh Waltz. Grup ini beranggotakan istri Hegseth, Jennifer, seorang jurnalis dan mantan produser Fox News, serta saudara laki-lakinya, Phil dan Tim Parlatore. Tim Parlatore juga diketahui sebagai pengacara pribadi Hegseth.

Hingga saat ini, Pentagon belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump cenderung menyalahkan Waltz atas kebocoran informasi sebelumnya, namun menolak seruan untuk memecat pejabat-pejabat yang terlibat. Trump tetap menekankan keberhasilan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.