Eks Kompolnas: Silaturahmi Peserta Sespimmen Polri ke Jokowi Wajar
Kedatangan sejumlah Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo baru-baru ini menuai sorotan publik. Menanggapi hal tersebut, Poengky Indarti, mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), berpendapat bahwa kunjungan tersebut merupakan hal yang lumrah dan tidak perlu disikapi secara berlebihan.
"Saya melihat kunjungan Pasis Sespimmen Polri ke kediaman Bapak Joko Widodo sebagai bagian dari silaturahmi dan diskusi yang konstruktif. Tidak perlu ada prasangka negatif karena justru akan menimbulkan polarisasi," ujar Poengky dalam keterangannya.
Poengky menekankan bahwa Polri merupakan bagian integral dari masyarakat dan memiliki tanggung jawab utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dalam konteks pendidikan kepemimpinan, anggota Polri perlu memperluas wawasan dan pengalaman dari berbagai tokoh yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan tugas mereka.
Ia juga menyoroti perhatian khusus yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Polri selama masa jabatannya, termasuk peningkatan anggaran yang signifikan. Hal ini memungkinkan Polri untuk melakukan modernisasi institusi dan meningkatkan kesejahteraan anggota, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Menurut Poengky, pengalaman dan pengetahuan Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia memiliki nilai strategis yang dapat dibagikan kepada para Pasis Sespimmen. Ia menambahkan bahwa peserta didik Sespimmen maupun Sespimti memiliki kebebasan untuk belajar dari berbagai sumber.
"Dulu ketika saya masih aktif di LSM Imparsial, kami juga sering menerima kunjungan dari Pasis Sespimmen dan Sespimti untuk berdiskusi secara kritis mengenai isu-isu terkait hak asasi manusia dan reformasi sektor keamanan," jelasnya.
Poengky meyakini bahwa interaksi antara Pasis Sespimmen dan Jokowi dapat memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak. Kunjungan tersebut juga dipastikan telah dikoordinasikan dengan baik untuk mendukung proses pendidikan.
"Saya rasa sangat relevan jika mereka berdiskusi dengan Pak Jokowi. Saya tidak melihat ini sebagai bentuk keberpihakan politik atau loyalitas ganda Polri. Dalam menimba ilmu, kita bebas berdiskusi dengan siapa saja. Pembatasan dalam mencari ilmu justru melanggar hak seseorang untuk berkembang," tegasnya.
Mengenai pertanyaan tentang potensi kunjungan ke mantan Presiden RI lainnya, Poengky menjelaskan bahwa hal tersebut mungkin akan dipertimbangkan dalam kegiatan kunjungan berikutnya, baik oleh Sespimmen maupun Sespimti, dengan memperhatikan waktu yang tepat.
"Saya justru mengapresiasi Bapak Joko Widodo yang membuka diri untuk menerima kunjungan dari berbagai kalangan, termasuk Pasis Sespimmen, agar mereka dapat belajar dari pengalamannya. Mantan Presiden adalah Bapak Bangsa, ilmu dan pengalamannya sangat berharga untuk dibagikan dan memperkuat kita," pungkasnya.
- Polri
- Sespimmen
- Joko Widodo