Amblasnya Jembatan Cidadap Sukabumi: Akses Dua Desa Terisolir, Penanganan Darurat Dikerahkan

Amblasnya Jembatan Cidadap Sukabumi: Akses Dua Desa Terisolir, Penanganan Darurat Dikerahkan

Bencana alam kembali melanda Kabupaten Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Simpenan pada Kamis malam, 6 Maret 2025, mengakibatkan amblasnya Jembatan Cidadap di Kampung Bojongkopo. Kerusakan parah yang dialami jembatan tersebut mengakibatkan terputusnya akses jalan menuju dua desa, yakni Desa Loji dan Desa Kiara Dua di sekitar wilayah Pajampangan. Amblasnya pondasi jembatan hingga empat meter membuat jembatan sepanjang 50 meter dan lebar 8 meter tersebut kini sama sekali tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat pagi, 7 Maret 2025, kondisi jembatan memprihatinkan. Bagian ujung jembatan tampak runtuh, lapisan aspal terlihat terbelah akibat tanah longsor. Situasi ini telah menarik perhatian warga sekitar yang berkerumun menyaksikan kerusakan tersebut. Aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI tampak berjaga di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi dan membantu proses evakuasi dan peninjauan dampak kerusakan. Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra Putra, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 21.41 WIB. Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya menyebabkan sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan secara signifikan.

"Curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan," ujar Letkol Andhi. Akibatnya, akses vital penghubung antar desa menjadi terputus total, mengakibatkan isolasi bagi warga Desa Loji dan Desa Kiara Dua. Pihak berwenang telah mengimbau kepada warga untuk sementara menggunakan jalur alternatif mengingat kondisi jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi. Saat ini, upaya koordinasi antar instansi terkait tengah dilakukan untuk segera melaksanakan penanganan darurat. Prioritas utama adalah pemulihan akses jalan guna memperlancar mobilitas warga dan pengiriman logistik. Langkah-langkah yang tengah dikaji antara lain pembangunan jembatan darurat sementara untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga dan penyelidikan mendalam penyebab utama amblasnya jembatan, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, bersama dengan pihak terkait, berkomitmen untuk segera mengatasi permasalahan ini. Proses penanganan darurat akan terus dipantau untuk memastikan efektivitas dan kecepatannya. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak yang lebih luas terhadap perekonomian dan kehidupan sosial warga di kedua desa yang terdampak. Kerja sama dan sinergi antar instansi dan elemen masyarakat sangat penting untuk mengatasi dampak bencana ini.

Langkah-langkah Penanganan Darurat yang Diperlukan:

  • Penilaian kerusakan jembatan secara detail oleh tim ahli.
  • Pembuatan jembatan darurat sementara untuk akses jalan darurat.
  • Pembersihan material longsor di sekitar jembatan.
  • Rehabilitasi infrastruktur jalan yang rusak.
  • Pendataan kerugian dan dampak sosial ekonomi terhadap warga terdampak.
  • Penyediaan bantuan logistik dan kebutuhan dasar warga terdampak.
  • Sosialisasi jalur alternatif yang aman kepada warga.
  • Investigasi penyebab amblasnya jembatan untuk pencegahan di masa mendatang.