Kemendukbangga Dorong Partisipasi Pria dalam Program Keluarga Berencana Melalui Vasektomi

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) terus berupaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi kaum pria dalam program keluarga berencana (KB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempromosikan vasektomi sebagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi pria.

Kepala BKKBN, Wihaji, dalam kunjungannya ke sebuah klinik di Majalengka yang menyediakan layanan vasektomi, mengajak para ayah untuk mempertimbangkan metode ini sebagai pilihan kontrasepsi. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab dalam KB tidak hanya berada di pundak wanita, tetapi juga pria. “Semangat kita adalah mewujudkan kesetaraan, di mana laki-laki juga memiliki ruang untuk berpartisipasi dalam program kontrasepsi. Vasektomi adalah salah satu wujudnya,” ujar Wihaji di Islamic Centre Majalengka, Senin (21/4/2025).

Wihaji juga meluruskan berbagai miskonsepsi yang beredar di masyarakat mengenai vasektomi. Ia memastikan bahwa vasektomi tidak akan mengurangi kejantanan pria atau mengganggu kesehatan. “Ini sudah teruji dan aman. Isu-isu yang mengatakan sebaliknya tidak benar,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa metode ini telah lama ada dan tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.

Namun, Wihaji menekankan bahwa vasektomi bukanlah tindakan yang bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat tiga syarat utama yang harus dipenuhi oleh pria yang ingin menjalani vasektomi, yaitu:

  • Jumlah anak minimal dua orang.
  • Usia minimal 35 tahun.
  • Mendapatkan persetujuan dari pasangan.

Persyaratan ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan untuk melakukan vasektomi telah dipertimbangkan secara matang dan tidak disalahgunakan.

Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi, pemerintah juga memberikan kompensasi kepada pria yang menjalani vasektomi. Kompensasi ini diberikan sebagai pengganti penghasilan yang hilang selama proses tindakan dan pemulihan. “Ada insentif sebagai pengganti kerja. Jika membutuhkan waktu 2-3 hari, insentif yang diberikan dari pemerintah pusat adalah Rp450.000,” jelas Wihaji.

Dengan upaya sosialisasi dan dukungan yang berkelanjutan, Kemendukbangga berharap semakin banyak pria yang bersedia berpartisipasi dalam program KB melalui vasektomi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia dan mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.