Kemenparekraf Optimis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Melalui Inovasi Kreatif
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan diri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan fokus pada pengembangan potensi daerah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam pertemuan dengan jajaran redaksi detikNetwork di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Dalam diskusi tersebut, Menteri Riefky menekankan pentingnya peran Kemenparekraf dalam mewujudkan visi ekonomi kreatif yang tertuang dalam dokumen ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto. Beliau menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan investasi.
"Ekonomi kreatif dan industri kreatif menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Menteri Riefky.
Lebih lanjut, Menteri Riefky menjelaskan strategi Kemenparekraf yang bertumpu pada delapan pilar utama, yang disebut Asta Ekraf:
- Ekraf Data: Pemanfaatan data untuk pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.
- Ekraf Bijak: Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
- Talenta Ekraf: Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif.
- Infra Ekraf: Penyediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
- Ekraf Kaya: Peningkatan nilai tambah produk dan layanan ekonomi kreatif.
- Dana Ekraf: Akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku ekonomi kreatif.
- Pasar Ekraf: Perluasan akses pasar bagi produk dan layanan ekonomi kreatif, baik di dalam maupun luar negeri.
- Sinergi Ekraf: Peningkatan kolaborasi antara berbagai pihak terkait dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Selama audiensi Menteri Riefky juga memaparkan berbagai capaian Kemenparekraf selama enam bulan terakhir masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap upaya-upaya yang telah dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian kreatif masyarakat Indonesia.