Refleksi Hari Kartini: Keluarga Kartini Dorong Aksi Nyata Kemandirian Perempuan
Rembang, Jawa Tengah – Perayaan Hari Kartini ke-146 di Pendopo Museum Kartini, Rembang, menjadi momentum bagi keluarga Raden Ajeng Kartini untuk menyerukan aksi nyata dalam mewujudkan kemandirian perempuan Indonesia. Joddy Mulyasetya Putra, perwakilan keturunan keempat RA Kartini, menekankan bahwa peringatan ini jangan hanya menjadi seremonial belaka.
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, anggota DPR RI Komisi 5, dan Direktur Komunikasi Djarum Foundation, Joddy menyampaikan pesan mendalam tentang makna Hari Kartini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak hanya merayakan dengan mengenakan kebaya dan mengunggah foto di media sosial, tetapi lebih dari itu, mengimplementasikan semangat Kartini dalam tindakan nyata.
"Warisan Eyang, terutama semangat, tulisan, dan nilai-nilainya, harus diamalkan dalam aksi nyata," tegas Joddy. Ia menyoroti pentingnya substansi dalam memaknai Hari Kartini, yaitu memperjuangkan hak-hak perempuan dan mendorong kemandirian mereka di berbagai bidang.
Joddy juga mendorong perempuan penggiat UMKM dan pengusaha di sektor industri untuk mengadopsi praktik ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Ia menyoroti potensi batik Lasem sebagai produk unggulan Rembang yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan.
Semangat kemandirian yang diajarkan Kartini, menurut Joddy, sangat relevan di era modern ini. Perempuan harus berani bersikap mandiri, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan kemandirian ekonomi, perempuan dapat memiliki kebebasan untuk menjalankan usaha, mengembangkan kreativitas, dan mencapai tujuan-tujuan lainnya.
"Kita boleh berbangga dengan pencapaian yang kita tunjukkan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mengimplementasikan nilai-nilai Kartini dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya. Ia mengajak perempuan untuk berani mengambil langkah nyata, sesuai dengan semboyan Kartini: "Aku mau, mau menjadi berani, mau bisa menjadi seseorang atau melakukan suatu langkah."
Joddy, yang juga mengelola Kartini Heritage Center, memberikan apresiasi terhadap peran perempuan di sektor pendidikan. Ia menyoroti keberhasilan banyak founder perempuan dalam menciptakan sistem manajemen pembelajaran (LMS) dan mengembangkan pendidikan hukum.
Acara perayaan Hari Kartini di Rembang ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain:
- Ngadi Busana (fashion show)
- Mgadi Sarira (lomba rias)
- Kreasi hantaran menggunakan kain batik Lasem
- Karnaval pelajar di sekitar alun-alun Rembang
Dengan dukungan dari Bank Indonesia Jawa Tengah dan Djarum Foundation, perayaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.