Kopdes Merah Putih: Proyek Ambisius dengan Potensi Keuntungan Triliunan Rupiah dan Jutaan Lapangan Kerja
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menyampaikan optimisme terkait program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Inisiatif ini diproyeksikan menghasilkan keuntungan hingga Rp 80 triliun per tahun dengan catatan setiap Kopdes mampu membukukan keuntungan sekitar Rp 1 miliar. Target ambisius ini didasarkan pada potensi pasar yang dimiliki oleh Kopdes Merah Putih.
Konsep Kopdes Merah Putih mewajibkan setiap koperasi memiliki unit usaha yang beragam, mencakup:
- Pengadaan sembako
- Simpan pinjam
- Klinik
- Apotek
- Pergudangan dan penyimpanan dingin
- Logistik
Keberagaman unit usaha ini diharapkan menciptakan ekosistem yang mandiri dan berkelanjutan bagi setiap Kopdes. Dengan model bisnis berbasis komunitas, Kopdes Merah Putih diyakini memiliki pasar yang stabil dan terjamin.
Selain potensi keuntungan finansial yang signifikan, program ini juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja yang luas. Estimasi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk operasional Kopdes, mulai dari pengawas, pengurus, hingga pengemudi logistik, diperkirakan mencapai 1 hingga 2 juta orang. Contohnya, kebutuhan pengemudi truk saja diperkirakan mencapai 160.000 orang, dengan asumsi setiap Kopdes membutuhkan dua unit truk.
"Jika 80 ribu Kopdes memerlukan SDM, sudah kita hitung-hitung bisa 1 juta sampai 2 juta lapangan kerja baru. Misalnya, ini 2 truk masing-masing Kopdes, 80.000 dikali dua, 160. Paling tidak kan perlu 160.000 supir truk, yang bisa nyetir, punya sim B1 umum. Paling tidak untuk pengemudi truk saja, sudah bisa nambah 160.000 lapangan kerja, itu baru dari supir truk," ujar Budi Arie saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).
Dengan demikian, Kopdes Merah Putih tidak hanya berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.