Paus Fransiskus Wafat: PBNU Kenang Sosok Pembawa Damai dan Toleransi
Kabar duka menyelimuti dunia. Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, dikabarkan telah berpulang pada usia 88 tahun. Kepergiannya meninggalkan kesan mendalam, tak hanya bagi umat Katolik, namun juga bagi tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat dunia yang menghargai perdamaian dan toleransi.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Ketua PBNU, Fahrur Rozi, menyatakan bahwa Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan toleransi antarumat beragama dan pembawa pesan perdamaian. Lebih lanjut, Gus Fahrur menekankan peran penting Paus dalam mendorong dialog antaragama sebagai upaya menciptakan kehidupan bersama yang harmonis.
"Dunia akan selalu mengenang beliau sebagai tokoh toleransi Antar Umat Beragama, pembawa pesan perdamaian, persatuan dan toleransi antar umat beragama, serta mendorong dialog antar agama untuk menciptakan kehidupan bersama yang damai," ujar Gus Fahrur.
Wafatnya Paus Fransiskus terjadi sehari setelah beliau tampil di hadapan publik dalam perayaan Paskah di Saint Peter's Square. Kardinal Kevin Farrell mengumumkan kabar duka ini melalui saluran Telegram Vatikan.
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal dengan berbagai inisiatifnya dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan sosial. Beliau tak henti-hentinya menyerukan dialog antaragama dan mengadvokasi isu-isu kemanusiaan global. Salah satu seruan terakhirnya adalah gencatan senjata segera di Gaza, yang disampaikan saat perayaan Paskah.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, warisan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan dialog yang beliau perjuangkan akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Berikut adalah beberapa momen penting dalam kepemimpinan Paus Fransiskus:
- Mendorong dialog antar agama untuk menyelesaikan konflik.
- Mengadvokasi keadilan sosial dan memerangi kemiskinan.
- Menyerukan perlindungan lingkungan hidup.
- Memperjuangkan hak-hak pengungsi dan migran.
- Membuka diri terhadap isu-isu kontemporer dan melakukan reformasi di internal Gereja Katolik.
Paus Fransiskus meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah. Pemikiran dan tindakannya akan terus relevan dalam upaya membangun dunia yang lebih damai dan adil bagi semua.