Paus Fransiskus Berpulang, PBNU Sampaikan Belasungkawa Mendalam
Dunia berduka atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, pada usia 88 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada hari Senin, pukul 09.45 waktu setempat, menandai berakhirnya kepemimpinan yang penuh damai dan kasih. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian tokoh penting tersebut.
Ketua Bidang Keagamaan PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, menyampaikan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok teladan, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama di dunia. "Paus menjadi teladan bagi umat Katolik dan juga bagi umat dari agama lain, karena sikapnya yang penuh kasih. Kami ikut mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya," ungkap Fahrur.
Gus Fahrur menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan selalu dikenang sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan toleransi dan perdamaian antarumat beragama. Pesan-pesan perdamaian, persatuan, dan toleransi yang selalu disampaikannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Secara pribadi, Gus Fahrur mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin yang bersahaja dan ramah. Ia menceritakan pengalamannya bertemu dan berbincang singkat dengan Paus saat kunjungan ke Masjid Istiqlal. "Saya pribadi mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Saya pernah bertemu, bersalaman, dan berbicara sejenak ketika beliau berkunjung ke Masjid Istiqlal," ujarnya.
"Saya melihat beliau sebagai sosok yang sangat ramah, anggun dalam kesederhanaannya, dalam gaya bicara dan berinteraksi dengan orang lain," lanjut Gus Fahrur. Ia juga menyebut Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang menyenangkan dan memiliki selera humor yang baik, sehingga membuat orang merasa nyaman di dekatnya.
Menurut informasi yang beredar, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Paus Fransiskus sempat dirawat di RS Gemelli, Roma, Italia, karena mengalami kesulitan bernapas. Kondisinya semakin memburuk, dengan bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Riwayat kesehatan Paus yang sebagian paru-parunya telah diangkat sejak muda juga menjadi faktor yang memperburuk kondisinya.