Garnacho Tampil Memukau, Namun Kelelahan Paksa Penarikan di Laga Sociedad vs MU
Garnacho Tampil Memukau, Namun Kelelahan Paksa Penarikan di Laga Sociedad vs MU
Pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Europa antara Real Sociedad dan Manchester United di Stadion Anoeta, Jumat (7/3) dini hari WIB, berakhir imbang 1-1. Meskipun hasil akhir menunjukkan skor imbang, laga tersebut menyuguhkan performa impresif dari winger muda Manchester United, Alejandro Garnacho. Namun, penampilan gemilang pemain internasional Argentina ini harus terhenti lebih cepat dari yang diharapkan, karena ditarik keluar lapangan pada menit ke-78 oleh manajer Erik ten Hag dan digantikan oleh Christian Eriksen. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan dan penjelasan langsung diberikan oleh sang manajer.
Penampilan Garnacho sendiri terbilang menonjol sepanjang laga. Ia menjadi motor serangan Setan Merah yang paling efektif, berkontribusi signifikan dalam menciptakan peluang. Statistik pertandingan menunjukkan Garnacho menjadi pemain MU yang paling banyak melepaskan tembakan, yakni lima dari total 13 percobaan tim. Dua di antaranya tepat mengarah ke gawang, sementara ia juga mencatatkan dua umpan kunci yang berpotensi menciptakan gol. Kontribusi langsung Garnacho bahkan terlihat pada gol yang dicetak oleh Joshua Zirkzee, meskipun gol tersebut kemudian dianulir wasit dan digantikan dengan gol penalti Mikel Oyarzabal bagi Real Sociedad. Penampilannya yang dinamis dan penuh ancaman menunjukkan potensi besar pemain muda berbakat ini.
Namun, di balik penampilan gemilang tersebut, terdapat alasan di balik penggantian Garnacho. Manajer Erik ten Hag menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena pertimbangan kondisi fisik pemain. Ten Hag mengamati Garnacho mengalami kelelahan yang signifikan di babak kedua, terutama dalam transisi permainan. Intensitas permainan Real Sociedad yang meningkat setelah mencetak gol, dengan melepaskan lima tembakan (dua tepat sasaran), menuntut stamina tinggi dari para pemain MU. Ten Hag menilai Garnacho kesulitan untuk ikut serta dalam upaya pertahanan tim, sering terlambat dalam transisi, dan mengalami kesulitan memulihkan kondisi fisiknya untuk kembali aktif menyerang.
"Saya merasa dia memang capek," ujar Ten Hag. "Anda bisa melihatnya karena kami melakukan banyak transisi di babak kedua, dan kadang-kadang dia terlambat untuk bertahan. Kadang-kadang dia berada di posisi yang bagus untuk transisi, tapi saya merasa dia capek untuk memulihkan dan melakukan hal yang sama. Saya melihat pertandingannya secara keseluruhan, tidak hanya di dalam transisi saja." Penjelasan Ten Hag ini menekankan prioritasnya dalam menjaga kebugaran pemain, khususnya mengingat jadwal padat Manchester United yang akan menghadapi Arsenal dalam lanjutan Liga Primer di Old Trafford pada Minggu (9/3). Performa Garnacho yang optimal jelas sangat dibutuhkan dalam laga krusial tersebut.
Pergantian Garnacho menjadi bukti bahwa keputusan manajerial tidak hanya berfokus pada performa saat ini, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan dan kebugaran jangka panjang para pemain. Meskipun kehilangan kontribusi Garnacho di sisa pertandingan, Ten Hag mengutamakan strategi jangka panjang untuk menjaga performa tim secara keseluruhan. Dengan jadwal padat yang menanti, rotasi pemain dan pengelolaan stamina menjadi kunci keberhasilan Manchester United di sisa musim ini.